Unjuk Prestasi POP LP Ma'arif NU Bentuk Iklim Pendidikan Adaptif terhadap Perubahan
Sabtu, 3 Juni 2023 | 15:00 WIB
Anggota Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU PBNU Irfan Nabhani saat menutup kegiatan Unjuk Prestasi dan Seminar Nasional POP LP Ma'arif NU PBNU di Jakarta, Jumat (2/6/2023). (Foto: LP Ma'arif NU PBNU)
Jakarta, NU Online
Pengurus Harian Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU PBNU Irfan Nabhani secara resmi menutup acara Seminar Nasional dan Unjuk Prestasi Program Organisasi Penggerak (POP) LP Ma’arif NU PBNU di Ballroom Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta pada Jum’at (2/6/2023).
Sebagaimana yang disampaikan Ketua LP Ma’arif NU Muhammad Ali Ramdhani, ia mengatakan bahwa program ini merupakan proses inisiasi yang perjalanannya masih panjang.
“Perjalanan kita masih panjang. Program ini butuh pembuktian berupa hasil yang pembuktiannya pun masih panjang,” jelasnya.
Rangkaian kegiatan POP ini memang ditujukan untuk meningkatkan kreatifitas guru sehingga mampu berinovasi membuat media pembelajaran yang mampu memperkuat literasi dan numerasi siswa.
“Mudah-mudahan apa yang kita lakukan sekarang dapat membentuk anak-anak kita agar mampu adaptif terhadap perubahan yang terjadi. Acara ini adalah acara yang akan kita kenang seumur hidup kita,” tutup Irfan.
Direktur POP Tingkat SD Suardi mengungkapkan bahwa acara POP ini adalah sebuah proses dan tentu saja tidak akan berhenti pada saru titik.
“Kami hanya melakukan langkah-langkah kecil. Kami yakin, nanti bapak dan ibu bisa melakukan langkah-langkah yang lebih besar lagi walaupun tanpa LP Ma’arif NU, melainkan bisa berkolaborasi dengan ormas-ormas lain,” ujarnya.
Kegiatan ini diikuti oleh 7 Provinsi, 35 Kabupaten/Kota, 154 Sekolah Dasar, dan lebih dari 1000 guru. Mereka menampilkan beragam inovasi media pembelajaran literasi dan numerasi dengan memanfaatkan barang-barang tertentu. Dengan begitu, pembelajaran yang diikuti oleh anak-anak tingkat dasar menjadi lebih menarik dan asik. Inovasi itu juga saling memberikan inspirasi satu sama lain dan bisa diterapkan dalam pembelajaran di masing-masing sekolah.
“Setiap Kabupaten/Kota menghasilkan atau memiliki 2 produk, satu produk literasi dan satu produk numerasi. Namun setelah mengikuti kegiatan POP LP Ma’arif ini maka nantinya kepala sekolah dan guru-guru yang hadir disini akan memahami 35 produk literasi dan 35 produk numerasi,” ungkap Suardi saat pembukaan kegiatan.
Editor: Syakir NF