Nasional

Waketum PBNU Dorong Kehadiran Marbot Masjid dari Kalangan Gen-Z

Selasa, 25 November 2025 | 18:45 WIB

Waketum PBNU Dorong Kehadiran Marbot Masjid dari Kalangan Gen-Z

Wakil Ketua Umum PBNU KH Zulfa Mustofa (tengah) dalam Temu Nasional Marbot Masjid Indonesia di Senen, Jakarta Pusat, Selasa (25/11/2025). (Foto: dok Panitia)

Jakarta, NU Online

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Mustofa menegaskan perlunya kehadiran marbot dari kalangan generasi Z (Gen-Z) atau anak muda sekitar.


"Marbot bukanlah pekerjaan hina," tegas Kiai Zulfa saat mengisi kegiatan Temu Nasional Marbot Masjid Indonesia di Senen, Jakarta Pusat, Selasa (25/11/2025).


Kiai Zulfa menceritakan masa kecilnya yang turut menyertai marbot dalam menggelar karpet. Menurutnya, anak-anak perlu diajak demikian sebagai bagian dari keaktifan mereka asik di masjid.


Bahkan, ia juga menyarankan perlunya keberadaan jaringan WiFi di masjid guna menarik minat anak-anak muda berkumpul di masjid. Hal ini ketimbang bermain di luar masjid.


"Mereka asik di masjid. Nongkrongnya di masjid. Ajak diskusi ringan," kata kiai yang menamatkan studinya di Pesantren Kajen, Pati, Jawa Tengah itu.


Ikhtiar tersebut tentu harus didasarkan pada prinsip penting, yaitu dengan tetap menjaga kehormatan masjid. Pun tidak mengganggu aktivitas ibadah di masjid.


"Aktivitas apapun di masjid harus berlandaskan prinsip penghormatan masjid, ussisa alat-taqwa (berlandaskan ketakwaan/QS At-Taubah:108), dan tidak mengganggu orang shalat," katanya.


Tentunya, masjid digunakan sebagai tempat selain shalat menjadi perdebatan, seperti penyelenggaraan Maulid Nabi yang ramai dengan rebana. Hal tersebut menuai silang pendapat di kalangan umat Islam, khususnya para ulama.


Kiai Zulfa menjelaskan bahwa kebolehan hal tersebut dilandasi pada hadits mengenai sosok Hasan bin Tsabit yang bersyair di masjid. Umar bin Khattab menegurnya agar tidak berlaku demikian. Namun, Hasan mengelak, "Dulu, Nabi saja tidak menegur," katanya. Mendengar itu, Umar pun berlalu.


Pun pernah sekelompok orang Habasyah beradu silat di masjid. Melihat itu, Abu Bakar ash-Shiddiq sempat hendak menegurnya. Namun, kata Kiai Zulfa, ia dicegah oleh Nabi.


"(Boleh asalkan) Tidak menggunakannya sebagai kegiatan rutin," ujar kiai yang mendapatkan gelar doktor kehormatan (honoris causa) dari UIN Sunan Ampel Surabaya itu.