Innalillahi, Penulis Keislaman NU Online Yazid Muttaqin Wafat
Jumat, 14 Oktober 2022 | 09:45 WIB
Jakarta, NU Online
Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Kabar duka menyelimuti NU Online. Pasalnya, penulis kanal keislaman NU Online Yazid Muttaqin dikabarkan wafat pada Jumat (14/10/2022) pukul 06.10 WIB. Almarhum mengembuskan nafas terakhirnya di kediamannya di Tegal, Jawa Tengah.
“Mohon ziyadah doa untuk kakak saya, Yazid Muttaqin bin Nashirun, kapundhut (berpulang-red) hari ini Jumat 14 Oktober 2022 jam 06.10 WIB di rumah,” demikian informasi yang dikirim Muhammad Kurniawan pada Jumat (14/10/2022).
Kabar duka itu tersiar salah satunya di grup WhatsApp Penulis Keislaman NU Online. Salah satu anggota grup yang juga pengajar Yazid selama di Pesantren al-Muayyad Mangkuyudan Surakarta, Muhammad Ishom, meneruskan itu di grup tersebut.
Kurniawan juga memohonkan maaf untuk almarhum kakaknya. “Mohon dimaafkan kesalahan beliau. Matur nuwun (terima kasih-red),” lanjutnya.
Baca Juga
Obituari: Bahasa Kiai Hasyim Muzadi
Redaktur Eksekutif NU Online Mahbib Khoiron menyampaikan, bahwa almarhum merupakan sosok muda yang ulet. Keuletannya membawanya sebagai penulis NU Online yang produktif.
“Salah satu penulis produktif saat NU Online lagi gencar-gencarnya memperkuat artikel keislaman. Dia membantu menulis soal fiqih, mulai dari thaharah, munakahat, hingga faraidl (waris),” ujarnya.
Bahkan, ketertarikannya pada dunia sastra membawanya menulis cerpen. “Sesekali juga menulis cerpen karena kegemarannya pada sastra,” lanjut pria asal Bojonegoro, Jawa Timur ini.
Suatu hari, kata Mahbib, almarhum membagikan gambar deretan kitab tebal-tebal, berjilid-jilid melalui WhatsApp-nya. Ternyata, itu semua baru dia beli dari honor menulis di NU Online yang ia kumpulkan.
“Dari ilmu untuk ilmu,” kata Yazid seperti dikutip Mahbib.
Yazid juga, kata Mahbib, merupakan editor naskah Ensiklopedia NU empat jilid dalam versi digital yang sekarang tersedia di SuperApps NU Online dalam fitur NUPedia.
Pada 3 Oktober 2022 lalu, Mahbib menelepon dan hendak meminta bantuannya lagi untuk mengembangkan fitur Kalkulator Waris di aplikasi NU Online. Saat ditanya kabar, semula dia menjawab, “Alhamdulillah, keadaan sehat dan baik-baik saja”. Selang beberapa menit, akhirnya ia mengaku bahwa beliau sakit cukup serius di bagian jantung.
“Sudah bolak-balik ke rumah sakit sebelum dan sesudah lebaran kemarin. Nyaris tidak beraktivitas lagi di luar, termasuk melakukan rutinitas sebagai penghulu di kantor Kemenag Tegal atau pengurus di PCNU Tegal. Saya kaget,” ungkap Mahbib.
Pagi ini, dada Mahbib terasa sesak mendengar kabar duka itu. Ia merasa kehilangan dengan sosok pribadi yang humble, ringan tangan, jarang mengeluh, dan tidak enakan itu.
“Selamat jalan Mas Yazid. Semoga tempat terbaik untukmu. Lahul Fatihah,” doanya.
Senada, Redaktur Pelaksana Keislaman NU Online Alhafiz Kurniawan juga merasa sangat kehilangan akan sosoknya. Almarhum merupakan sosok produktif dalam melahirkan tulisan-tulisan bernas, khususnya dalam bidang fiqih pernikahan, waris, hingga parenting.
“Penguasaan fiqihnya secara umum baik. Tapi, NU Online memaksimalkan potensinya pada kajian fiqih munakahat, waris, dan juga parenting,” kata Hafiz, sapaan akrabnya.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Musthofa Asrori