Kalianda, NU Online
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. Semua dari Allah dan semua akan kembali kepadaNya”. Inilah ungkapan Wakil Rais Syuriyah PWNU Lampung yang pernah menjadi Ketua Tanfidziyah PCNU Lampung Selatan KH Sholeh Bajuri sesaat setelah mengetahui wafatnya KH Nafis Mustofa Ghufron, Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Lampung Selatan pada Sabtu (18/4) dini hari.
“Telah berpulang ke pangkuanNya, KH Nafis Mustofa Ghufron, Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Lampung Selatan dini hari, pukul 02:30 WIB di RS Urip Sumoharjo. Mohon doa dan shalat ghaib untuk beliau. Semoga Allah menerima iman, Islam beliau, mengampunkan dosa-dosa beliau dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, amin,” tulis Kiai Sholeh melalui keterangan tertulis yang di terima NU Online, Sabtu (18/4).
KH Nafis merupakan sosok yang sangat berjasa dalam perkembangan Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Lampung Selatan. Menurut Ketua Tanfidziyah PCNU Lampung Selatan KH Mahfudz, Kiai Nafis merupakan ‘Assabiqunal Awwalun’ (perintis) bergeliatnya NU di Kabupaten Gerbang, Pulau Sumatera ini.
“Beliau termasuk muassis NU. Beliau belum lama menggantikan posisi Rais Syuriyah yang ditinggal wafat oleh Kiai Muhammad Syukron yang baru saja terpilih pada Februari 2019 lalu. Namun Allah berkehendak lain. Kiai Nafis juga dipanggilNya,” kata Kiai Mahfudz melalui sambungan telepon kepada NU Online.
Kiai Nafis yang lahir di Madura pada 1955 ini pernah menjadi anggota Legislatif dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di awal keikutsertaan PKB pada Pemilu. Ia adalah sosok yang istikamah mengamalkan ijazah shalawat yang diberikan oleh gurunya. Setiap malam Jumat, Kiai Nafis selalu membaca shalawat sebanyak 10.000 kali di rumahnya.
Sosok kiai yang ramah ini dimakamkan pada Sabtu (18/4) pagi di Kalianda, Lampung Selatan. Hadir di rumah duka para tokoh NU Kabupaten Lampung Selatan dan Provinsi Lampung di antaranya Ketua Jamiyyah Ahlit Thariqah Al Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) Provinsi Lampung Habib Asad. Selamat jalan Kiai Nafis. Lahul fatihah.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Syamsul Arifin