Kabar Duka, Rais PCNU Kabupaten Pekalongan KH Muhammadun Wafat
Rabu, 2 Desember 2020 | 15:30 WIB
Pekalongan, NU Online
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Kabar duka datang dari Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pekalongan KH Muhammadun Jundi wafat, Rabu (2/12) malam.
Menurut informasi yang dihimpun NU Online, tokoh yang akrab disapa Kiai Madun tersebut wafat di kediamannya di Kranji, setelah sempat dirawat beberapa hari karena sakit.
"Kiai Muhammadun meninggal tadi sekitar pukul 19.30, mohon tambahan doanya. Semoga Allah memberikan beliau anugerah ampunan-Nya dan husnul khatimah," terang Kiai Amir Jundi, adik almarhum, kepada NU Online.
Untuk pemakaman Kiai Muhammadun rencananya akan dilaksanakan, Kamis (3/12) siang, di kompleks pemakaman Kranji, Kedunguwuni, Kabupaten Pekalongan. "Pemakaman Insyaallah akan dilaksanakan bakda dhuhur awal," ungkap Kiai Amir.
Semasa hidupnya, Kiai Muhammadun selain aktif sebagai Rais PCNU Kabupaten Pekalongan juga konsisten dalam perjuangan dakwah. Di usia yang kini sudah 75 tahun, ia masih mengisi pengajian di beberapa tempat.
Kiai Madun merupakan putra KHR Jundi, seorang tokoh ulama kharismatik dan pemimpin pejuang di masa perang kemerdekaan, khususnya di wilayah Pekalongan. Kakeknya dari jalur ibu, Kiai Amir Simbang Kulon, merupakan pengurus PBNU di masa periode awal berdiri.
Katib PCNU Kabupaten Pekalongan KHM Afnan Hafidh mengenang Kiai Muhammadun yang merupakan alumni Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang sebagai figur kiai yang ngemong.
"Kiai Muhammadun itu kiai yang ngemong kepada semua masyarakat, dengan perasaan eman atau rahmah. Dan ini sesuai dengan misi dari Rasulullah, Rahmatan lil alamin," kenangnya.
Sosok Kiai Madun juga menjadi inspirasi dan teladan bagi generasi penerusnya. "Beliau menjadi inspirator bagi para kader penggerak NU, karena beliau sendiri selalu andil di depan dalam menggerakkan NU agar selalu dinamis," ungkap Ketua PC GP Ansor Kabupaten Pekalongan M Azmi Fahmi.
Kontributor: Ajie Najmuddin, Rodif
Editor: Abdul Muiz