Kuta, Bali, NU Online
Ketua DPR Agung Laksono memastikan delegasi Israel tidak akan ambil bagian dalam sidang majelis Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-116 di Nusa Dua, Bali, 29 April hingga 4 Mei 2007..
"Oleh karena hingga pagi ini tidak ada pendaftaran, tidak juga memesan kamar hotel atau pada Sekjen IPU di Jenewa juga tidak ada laporan apa-apa hingga pagi tadi, jadi saya anggap tidak jadi datang," katanya di Hotel Patra, Bali, Minggu, usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima delegasi Kuwait.
<>Saat ditanya mengenai pengaruh ketidakhadiran delegasi parlemen Israel pada sidang IPU, Agung mengatakan absennya Israel tidak memberikan pengaruh. "Tidak (berpengaruh), karena dari 148 negara sudah 128 yang pasti hadir, sudah jauh lebih banyak dari tahun 2000 yang hanya 88 negara dan kurang dari 900 peserta. Saat ini sudah ada 1420 peserta, jadi sudah banyak," katanya.
Selain para delegasi parlemen dari negara-negara anggota IPU, menurut Agung hadir juga para pemantau dari 29 lembaga-lembaga internasional.
Pada kesempatan sebelumnya, sempat terjadi pro-kontra atas penyelenggaraan sidang IPU terkait dengan rencana kehadiran delegasi Israel. Indonesia selama ini tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel sebagai wujud solidaritas terhadap rakyat Palestina.
Sementara itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka sidang majelis Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-116 di Nusa Dua, Bali, Minggu malam, pukul 19.30 Wita.
Presiden meresmikan pembukaan sidang IPU itu secara simbolis dengan melakukan pemukulan gong, didampingi oleh Ketua DPR Agung Laksono, Presiden IPU Ferdinando Cassini, wakil Pejabat PBB Shafqat Kakakhel dan Gubernur Bali Dewa Beratha.
Sidang IPU akan membahas sejumlah masalah global termasuk konflik di beberapa wilayah di dunia dan perubahan iklim. (ant/den)