Warta

Delegasi PBNU Berkunjung ke Mujamma' Syaikh Ahmad Kuftaroo

Senin, 19 Desember 2005 | 11:34 WIB

Damaskus, NU Online
Rombongan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang dipimpin Ketua PBNU KH. Hasyim mengunjungi lembaga pendidikan Syaikh Ahamad Kaftaroo. Didampingi Duta Besar (Dubes) RI untuk Syria, Dr. Sukarni Sikar, rombongan PBNU melihat secara langsung bagaimana proses belajar mengajar di lembaga pendidikan yang menjadi ikon pendidikan agama di Syria.

Kunjungan disambut hangat oleh mudir 'am berserta para masyayikh dan staf pengajar. Rombongan PBNU diterima di Qa`ah al Quds (aula utama Mujamma`). Para pengurus  PCI NU Syria juga terlihat mengawal kunjungan ini. Ratusan pelajar dan mahasiswa menyaksikan pertemuan tersebut, termasuk di antaranya mahasiswa dan mahasiswi Indonesia yang belajar di Syria.

<>

Dari kunjungan tersebut, diketahui tak kurang dari 18 ribu pelajar dan mahasiswa dari berbagai belahan dunia menuntut ilmu di sana. Mereka yang belajar di sana terdiri dari berbagai jenjang, yakni mulai pra-sekolah hingga tingkat doktoral.

Berkenan membuka pertemuan tersebut, Dr. Shalahuddin Kuftaroo. Dilanjutkan kemudian Sukarni Sikar.  Dalam sambutannya, Sukarni menyampaikan terima kasih kepada Mujamma’ atas kesempatan yang diberikan kepada pelajar-pelajar Indonesia belajar di Mujamma’.

Giliran kemudian KH. Hasyim Muzadi memberikan sambutan. Hasyim mengungkapkan kunjungan tersebut merupakan wujud dari tindak lanjut amanah Konferensi International Conference of Islamic Scholar (ICIS) I yang diberikan kepada PBNU. Untuk itu ia meminta doa restu kepada para ulama Syria agar mampu mengemban amanah tersebut.

"Kami mohon doa restu para ulama Syria, semoga amanah yang diberikan ICIS kepada PBNU mampu kami emban. Rencananya pertengahan tahun depan (2006, Red) Konferensi ICIS II akan dilansungkan di Jakarta," kata Hasyim di hadapan hadirin.

Kesempatan berikutnya adalah salah satu murid generasi pertama (alm) Syaikh Ahmad Kuftaroo, Syaikh Ahmad Rajih. Dikatakannya, Syaikh Ahmad Kuftaroo semasa hidupnya (meninggal tahun 2004) dikenal sebagai orang yang selalu konsisten menyuarakan perdamaian. Syaikh Ahmad Kuftaroo tidak hanya dikenal di kalangan masyarakat Syria, tapi juga dunia internasional.

Di akhir acara, Syaikh Sholahuddin Kuftaroo berkenan memberikan sambutan penutup. Ia memuji secara khusus kepada mahasiswa Indonesia yang selama ini mampu meraih prestasi terbaik di Universitas Kuftaroo.

Usai pertemuan itu, rombongan PBNU diberi kesempatan meninjau sarana pendukung pendidikan Mujamma', seperti masjid utama, perpustakaan, ruang multi media serta berziarah ke Maqbarah Syaikh Kuftaroo. Pertemuan tersebut diakhiri dengan jamuan makan siang.

Dalam lawatan ini, rombongan putri yang terdiri dari Ny. Sukarni Sikar, Ny. Hasyim Muzadi, Ny. Huda Assaraqbi Amir dan kontributor NU Online diterima oleh al Anisah Rojaa', Ny. Mudir ‘Am Mujamma`, Dekan Ma`had Ta`hili Qism ath Tholibat, Al Anisah Nadwah Darkazally

Laporan : Muhammad Rofiqul A'la, Faridah Mustofa dan Ummu Hani' Sofyan.
     


Terkait