Warta

Empat Badan Otonom NU Peringati 77 Tahun Sumpah Pemuda

Kamis, 27 Oktober 2005 | 14:49 WIB

Jakarta, NU Online
Sebanyak empat badan otonom NU yang membidani pemuda dan pelajar meliputi GP Ansor, Fatayat NU, IPNU dan IPPNU melakukan peringatan 77 tahun Sumpah Pemuda pertama kali dideklarasikan oleh para pemuda dari seluruh nusantara pada 28 Oktober 1908 lalu. Acara ini digelar di halaman dalam kantor GP Ansor, Kamis (27/10).

Diawali dengan hataman Qur’an menjelang buka puasa bersama. Selanjutnya setelah sholat maghrib, dilakukan tahlil untuk mengenang para pahlawan yang telah berkorban untuk memperjuangkan berdirinya NKRI.

<>

Acara refleksi baru dimulai pukul 19.00 WIB dengan mendengarkan pidato dari masing-masing badan otonom serta pimpinan organisasi pemuda seperti Ketua Pemuda Muhammadiyah Abdul Mu’thi dan Pimpinan Pemuda Hindu Arsana. Mantan Ketua Umum KNPI Adyaksa Dault yang saat ini menjadi menteri pemuda dan olah raga juga menyampaikan orasinya.

Format acara tersebut dibuat cukup santai. Para undangan cukup duduk diatas karpet di halaman dalam kantor yang biasanya digunakan untuk olah raga badminton. Para pembicara juga menyampaikan fikiran-fikirannya diiringi dengan joke-joke segar sehingga membuat para hadirin bisa tertawa.

Sekjen GP Ansor Munawar Fuad Noeh mengungkapkan bahwa peringatan hari sumpah pemuda yang ke 77 ini merupakan upaya untuk membangkitkan kembali spirit kebangsaan yang melatari lahirnya sumpah pemuda yang belakangan ini mengalami erosi.

“Kita mulai upaya tersebut dari dalam komunitas NU sendiri dan dengan kebersamaan yang ada berupaya mengajak komponen lainnya untuk ikut mencarikan solusi permasalahan bangsa dan negara,” tandasnya.

Dikatakannya bahwa saat ini kalangan pemuda banyak yang dihinggapi penyakit pragmatisme dan kerakusan yang terjadi secara sistemik sehingga kondisi negara semakin lama semakin parah. Pemuda seharusnya memegang peran strategis dalam menentukan masa depan bangsa.

“Dengan jiwa yang masih penuh semangat, para pemuda seharusnya memiliki inisiatif dalam memecahkan permasalahan masyarakat, menjadi komunikator dan negosiator dari berbagai tarikan kepentingan,” imbuhnya.(mkf)


Terkait