FKB: Pimpinan Angket BBM Sebaiknya Bukan Fraksi Pendukung Pemerintah
Jumat, 4 Juli 2008 | 00:47 WIB
Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPR RI, Effendy Choirie, mengatakan, pimpinan panitia angket kasus kenaikan bahan bakar minyak (BBM) sebaiknya bukan dari fraksi pendukung pemerintah: Fraksi Partai Demokrat dan Fraksi Partai Golkar.
“Bagaimana mungkin partai pemerintah yang selama ini menolak angket BBM bisa menjadi pimpinan angket?” kata Effendy kepada wartawan di Gedung DPR/MPR RI Jakarta, Kamis (3/6/2008) kemarin.<>
Menurut Effendy, jabatan itu lebih baik diisi dari kalangan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP). Sementara, fraksinya cukup menjadi wakil ketua.
“Tapi, kalau FKB diberi amanat menjadi ketua, ya, harus diterima, dan FKB menyiapkan anggota Komisi XI, Lalu Misbah Hidayat, dan doktor ekonomi,” kata Effendy yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa itu.
Hal yang sama diungkapkan Anggota FKB, Abdullah Azwar Anas. Menurut dia, pihaknya siap jika dijadikan wakil pimpinan angket BBM. FKB, katanya, memang salah satu fraksi yang mendukung angket BBM. Namun, seyogyanya pansus dipimpin fraksi partai lain yang lebih besar.
“Kita ikhlas dan tidak ada kriteria khusus untuk duduk menjadi ketua pansus hak angket BBM. Siapa pun memiliki hak yang sama untuk memimpin pansus itu,” kata Anggota Komisi V DPR RI itu.
Sementara, Anggota Fraksi Partai Golkar, Yuddy Chrisnandi, mengusulkan agar posisi ketua pansus angket BBM dipegang tiga fraksi, yaitu, Fraksi Partai Amanat Nasional, FKB dan FPDIP.
Bahkan, Yuddy merekomendasikan beberapa nama yang patut mengisi posisi pimpinan pansus, yakni, Dradjad Wibowo (Anggota komisi XI dari FPAN), Abdullah Azwar Anas, dan Gayus Lumbuun (Wakil Ketua Badan Kehormatan DPR RI). (nif)