Warta

ICIS Sebagai Jembatan antar-ulama

Selasa, 29 Juli 2008 | 04:25 WIB

Jakarta, NU Online
Kesenjangan komunikasi antara para ulama pemikir yang berkutat pada ide dan pembangunan visi dan para pendakwah yang secara langsung terjun menangani problematika masyarakat diharapkan bisa dijembatani dalam acara International Conference of Islamic Scholars (ICIS) ke-3.

Dalam forum yang diselenggarakan oleh PBNU ini, sebanyak 125 ulama kelas dunia dari 56 negara hadir yang merupakan bagian dari 300-an peserta. Para rais syuriyah PBNU dan ketua tanfidziyah serta 40 ulama yang bergelut dengan kehidupan masyarakat sehari-hari juga diundang.<>

“Ini merupakan upaya untuk menjebatani dua fihak, agar fikiran para ulama tersebut bisa diimplementasikan dan pelaku dakwah di masyarakat bertambah wawasannya,” kata Nasihin Hasan, panitia pelaksana ICIS, Selasa (28/7).

Kesenjangan yang terjadi saat ini telah menyebabkan lambatnya perkembangan umat Islam di dunia dikarenakan ide-ide brillian dari para intelektual muslim kurang diimplementasikan sementara di sisi lainnya, masyarakat kurang memiliki rujukan yang memadai.

Minat para ulama untuk mengikuti konferensi ICIS ke-3 yang mengusung tema resolusi konflik ini semakin tinggi. Ihsan Malik, dari tim materi berkeyakinan ini merupakan keprihatinan ulama untuk terlibat langsung menyelesaikan masalah, meskipun tanpa diminta.

“Kita berharap forum ini tak hanya menjadi ajang ngobrol-ngobrol saja, tetapi bisa secara langsung memberikan kontribusi terhadap upaya perdamaian di dunia,” paparnya.

Sebelumnya langkah nyata sudah dilakukan oleh Sekjen ICIS KH Hasyim Muzadi yang menjadi mediator di beberapa negara muslim yang mengalami konflik seperti di Thailand Selatan, Sudan, Yaman, Marokko dan lainnya. (mkf)


Terkait