Warta

Islam Berikan Sumbangsih Besar pada Eropa

Selasa, 27 Desember 2005 | 04:25 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Keluarga Islam Indonesia di Britania Raya (KIBAR) Bernardi Pranggono secara singkat membahas sejarah peradaban Islam di Eropa, sumbangsihnya kepada peradaban Eropa, hukum-hukum dan budaya Barat, potensi umat di negara Barat.

Hal tersebut diungkapkan dalam seminar sehari yang bertemakan "Khazanah Islam Klasik dan Peradaban Islam" di Central Mosque Regent Park, London yang diselenggarakan oleh pengurus NU UK pertengahan awal Desember lalu.

<>

Seminar sehari yang mendapat sambutan dari masyarakat Muslim Indonesia. Sekitar 100 peserta yang datang dari berbagai daerah seperti Birmingham, Newcastle, London, Bradford dengan menampilkan pembicara tamu Prof Dr Muhammad Zainy Uthman, ustadz dari Malaysia yang tengah menimbah ilmu di Oxford University sebagai visiting fellow, Oxford Centre for Islamic, Oxford.

Menurut Bernardi Pranggono yang tengah menuntut ilmu di Swansea, sejarah peradaban Islam di Eropa bermula pada zaman kekhalifahan Ottoman ketika Muhammad Al Faith berhasil merebut Konstantinopel yang dipercaya sebagai pintu masuk ke Eropa tahun 1453.

Dalam pembahasannya tentang Membangun Peradaban Islam di Barat mengatakan kontribusi peradaban Islam hingga saat ini masih dirasakan dalam peradaban moderen dalam berbagai dimensi kehidupan. Richard Derveux, seorang ahli philologist menemukan sekitar 600 kata bahasa Inggris berasal dari Bhs Arab.

Pengaruh islam dalam civil society juga dijelaskan oleh C G Weeramantry dan M Hidayatullah dalam bukunya Islamic Jurisprudence, An International Perspective, menurutnya John Looke dan Rousseau tentang teori kedaulatan mendapat pengaruh dari pemikiran Islam.

Secara Fenomologi, Roger Garaudy, seorang pemikir Perancis menyimpulkan bahwa peradaban Islam adalah warisan peradaban modern yang ketiga yang diwarisi oleh Barat setelah Yunani dan peradaban Yudeo-Kristiani. Namun sayangnya Barat tidak secara lengkap mewarisi peradaban Islam, hanya sebagian saja yang diambil oleh Barat,” ujarnya.

Penguasaan dan penghayatan yang tepat akan ilmu pengetahuan alam dan sosial menjadi pondasi kebangkitan setiap peradaban mulia, dimana di dalam Islam ilmu pengetahuan tersebut menjadi bagian yang utuh dalam perjalanan menuju jalan keyakinan akan kekuasaan Dzat Yang Maha Pencipta.

"Memahami, mendalami dan merenunginya identik dengan penghayatan akan ke-Esa an Allah SAW. Transendensi ilmu pengetahuan ini hilang ketika Barat memisahkan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai suci ketuhanan, implikasinya dapat disaksikan dimana adanya sikap eksploitasi dan sikap penindasan manusia atas manusia lainnya," demikian Bernardi.

Sumber : http://fredhoo.com


Terkait