Jakarta, NU Online
Dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi, lembaga dan lajnah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) diberikan kesempatan untuk melakukan reshuffle atau penggantian para pengurus yang tidak aktif dan diganti dengan orang lain yang bisa bekerja.
“Mungkin setelah menjadi pengurus, mereka memiliki kesibukan lain, mungkin juga terjadi misplace sehingga mereka kurang bisa bekerja secara maksimal. Karena itu, demi jalannya organisasi lembaga dipersilahkan mengganti mereka,” tutur Sekjen PBNU Endang Turmudi dalam rapat koordinasi akhir pekan lalu.&<>lt;/p>
Sejumlah lembaga menyambuat gembira keputusan tersebut. Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) mengaku telah melakukan penggantian para pengurus yang tak aktif. Lakpesdam NU juga mengakui adanya pengurus yang belum pernah datang sejak diangkat. Keputusan ini akan ditindaklanjutinya.
Merasa tidak bisa maksimal menjalankan fungsinya, ketua lembaga bahsul masail Drs. KH Hasyim Abbas mengajukan surat pengunduran dirinya kepada PBNU. Dalam surat tertanggal 15 Februari 2007, faktor jarak dan kemampuan koordinasi menjadi kendalanya dalam menjalankan tugas.
KH Hasyim Abbas sendiri tinggal di Jombang sehingga tidak bisa setiap saat menjalankan aktifitas yang menuntut kehadirannya di Jakarta. Sekjen PBNU Endang Turmudi menyatakan PBNU belum memutuskan apakah pengunduran diri tersebut diterima atau tidak. Saat ini, hanya para pengurus Lembaga Bahsul Masail yang ada di Jakarta yang aktif menjalankan kegiatannya. (mkf)