Padang, NU Online
Basis massa pendukung atau konstituen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di tingkat bawah diminta tidak terpengaruh konflik elit partai yang kerap terjadi belakangan ini. Konflik tersebut merupakan bagian dari dinamika dan demi masa depan partai.
Demikian dikatakan Sekretaris Dewan Syura DPP PKB Muhyidin Arubusman di hadapan pengurus DPW PKB dan DPC PKB se-Sumatera Barat (Sumbar), di gedung serbaguna Bintang Sembilan, Padang, Sumbar, Selasa (¼). Demikian dilaporkan Kontributor NU Online, Bagindo Armaidi Tanjung.
<>Muhyidin meminta para pengurus PKB di seluruh tingkatan tetap bekerja sesuai dengan fungsi dan tugasnya masing-masing. Kondisi seperti saat ini, katanya, memang sudah sering terjadi di tubuh partai belambang bola dunia dan 9 bintang tersebut.
“Apa yang diputuskan DPP PKB merupakan untuk kepentingan PKB yang lebih besar. Bukan kepentingan seseorang. Jika ada yang merasa dirugikan dengan keputusan partai, berarti kepentingan pribadinya lebih menonjol dibanding kepentingan partai,” terang Muhyidin yang juga mantan sekretaris jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Ia mengakui bahwa langkah Ketua Umum Dewan Syura DPP PKB KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) kerap membingungkan. Namun, katanya, sikap membingungkan itu pada akhirnya selalu bisa diterima semua pihak dan didapat hikmahnya.
”DPP PKB tidak ada niat untuk menzalimi seseorang,” kata Muhyidin menanggapi adanya anggapan DPP PKB menzalimi orang-orang tertentu.
Kecenderungan Gus Dur, ujar Muhyidin, ingin menegakkan dan mengembangkan kejujuran. Karena nilai-nilai kejujuran saat ini merupakan barang langka. Maka, kader PKB yang tidak jujur diberi sanksi tegas. Tapi, bagi yang jujur, pasti tetap menjadi kader yang dipertahankan.
Pertemuan tersebut dihadiri sejumlah elit DPW PKB Sumbar, di antaranya, Azwandi Rahman (Ketua Dewan Tanfidz), Ahmad Khambali Marshal (Wakil Ketua), dan Damanhuri Tuanku Mudo Wakil Sekretaris (Wakil Sekretaris). (rif)