Warta

Muhaimin: “S” Racuni Yenny Gus Dur

Sabtu, 29 Maret 2008 | 14:54 WIB

Jakarta, NU Online
Muhaimin Iskandar, ketua umum Dewan Tanfidz DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang diberhentikan, menyebut salah seorang pengurus PKB berinisial “S” telah meracuni Sekretaris Jenderal DPP PKB Zannuba Arifah Chafsoh (Yenny Gus Dur). Menurutnya, hal itulah yang menjadi sebab konflik antara dirinya dengan Gus Dur.

"Orang ini (S) diduga telah meracuni pengurus PKB dan meracuni Yenny," kata Muhaimin di rumah dinasnya, Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta, Sabtu (29/3).<>

Pria yang biasa disapa Cak Imin itu mengungkapkan, persoalan pemecatan dirinya oleh Pleno DPP PKB sebenarnya sangat sederhana. "Persoalannya sangat sederhana. Beberapa bulan ini S masuk dan menempel Yenny terus," katanya.

Bahkan, lanjut Wakil Ketua DPR RI itu, Yenny telah dipengaruhi terus, baik secara politik dan pemikiran. "Dengan berbagai cara, S menginjeksi ‘virus’ ke Yenny. Kamulah pemegang mandat orangtua. Kamulah yang akan jadi wapres menggantikan bapakmu," jelasnya.

Akibatnya, tidak ada hujan dan angin rapat pleno DPP PKB meminta dirinya untuk mundur dari PKB . "Sebenarnya sudah 4-5 kali strategi menjatuhkan saya tidak berhasil. Namun yang terakhir ini tidak berhasil," pungkasnya.

Cak Imin juga membantah tudingan bahwa dirinya dan Menteri Percepatan Daerah Tertinggal (PDT) Lukman Edi menggelar rapat untuk mendongkel posisi Gus Dur di Batam, bertepatan dengan kongres Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Ia menjelaskan, dirinya ke Batam dalam rangka menghadiri Kongres PMII. "Lukman Edi ada di sana. Kebetulan saya datang hanya sebentar. Kongres PMII dihubungkan dengan PKB, saya kira ini penyesatan," jelasnya.

Isu bahwa dirinya akan mendongkel Gus Dur melalui Muktamar Luar Biasa, katanya, tidak tidak mungkin dilakukannya. Pasalnya, langkah tersebut juga akan merugikan posisinya. ”Kalau terjadi MLB maka saya akan lengser juga. Tidak logis saya melengserkan diri sendiri," katanya. (okz/rif)