Warta

Nahdliyin Harus Berdayakan Masjid

Rabu, 2 Mei 2007 | 22:37 WIB

Perth, NU Online
Akhir-akhir ini di beberapa tempat banyak Nahdliyin (sebutan untuk warga NU) tergeser dari struktur kepengurusan masjid yang semula mereka kelola. Masjid-masjid itu banyak diambil oleh kalangan yang memiliki visi teologis berbeda dengan Nahdliyin yang berusaha mengedepankan sikap tawasuth (jalan tengah) dan keramahan dalam berdakwah.

Hal itu disampaikan KH  Masdar Farid Mas’udi, salah seorang Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), dalam diskusi terbatas dengan Pengurus Cabang Istimewa NU Australia dan New Zealand di Perth, Australia, Ahad (25/4) lalu, seperti dilaporkan kontributor NU Online Arif Zamhari.

<>

Fenomena maraknya perebutan masjid-masjid milik ormas Islam moderat oleh beberapa kelompok Islam lain di Indonesia mengilhami PBNU melakukan gerakan pemberdayaan masyarakat melalui masjid.

“Gagasan pemberdayaan ini memiliki manfaat ganda. Pertama, kita bisa memberdayakan masyarakat sekaligus membentengi religiusitas dalam masyarakat. Sehingga upaya pemberdayaan masyarakat itu selalu memiliki konteks religius yang kuat dan masjid bisa menjadi sentra kegiatan masyarakat,” kata Masdar.

Manfaat kedua, menurut direktur Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) itu, adalah untuk memakmurkan masjid, sehingga masjid tidak terlihat kosong dan tidak mudah diambil alih orang.

Dalam acara diskusi yang dipandu oleh A Gaffar Karim, ketua PCI NU Australia New Zealand perwakilan Perth, Masdar Farid juga menawarkan cara pemberdayaan masyarakat melalui masjid. “Aplikasi pemberdayaan masyarakat berbasis masjid itu bisa berjalan melalui beberapa cara, termasuk dalam kaitannya dengan kelembagaan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu juga Masdar Farid memberikan dua buku kecil berjudul, “Memakmurkan Masjid Nahdliyin Untuk Ummat dan Bangsa.” Beliau mempersilahkan jika ingin mengkopi dan menyebarluaskannya secara internal.

Menurut A Gaffar Karim yang dihubungi melalui telpon oleh NU Online mengatakan kunjungan Pak Masdar kali ini merupakan kunjungan ketiga kalinya dalam kepengurusan NU periode 2005-2007 di tengah kesibukannya menghadiri acara undangan pemerintah Australia. Beberapa waktu lalu beliau sempat berkunjung ke Canberra dan kota-kota lain di Australia dan bersilaturahmi dengan pengurus NU Australia.(nam)


Terkait