Warta

PBNU Minta Polisi Kerja Keras Ungkap Kasus Poso

Ahad, 30 Oktober 2005 | 08:24 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua PBNU HM Rozy Munir meminta agar polisi dan aparat keamanan lainnya untuk bekerja keras menuntaskan kasus pembunuhan tiga orang siswa SMA dari salah satu sekolah Kristen untuk mencegah timbulnya kekerasan baru.

Dosen FE UI tersebut menjelaskan bahwa PBNU belum tahu persis siapa pelaku teror tersebut. Dikatakannya bahwa kalangan nahdliyyin pernah mengalami teror semacam ini dengan pembunuhan para kyai yang terjadi di daerah Banyuwangi dan sekitaranya.

<>

“Kekerasan demi kekerasan terjadi, kita belum tahu apa yang terjadi di balik itu, tapi yang jelas yang terbunuh adalah anak-anak dari sekolah Kristen, tapi jangan langsung mengklaim agama tertentu sebagai pelakunya, sebaiknya diselidiki dahulu, kalau salah kan malah bisa menimbulkan kerawanan baru,” tandasnya di Gd. PBNU (30/10).

Selain itu PBNU juga menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan waspada agar jangan mudah diaduk-aduk oleh fihak luar. “Kebersamaan telah kita rintis dan kita canangkan, di hari Idul Fitri yang bahagia supaya tetap bisa hati-hati dan bagi kalangan Kritiani toh kita nanti akan ada Natal dan tahun baru,” imbuhnya.
 
Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi bersama dengan tokoh agama dan nasional dalam beberapa tahun belakangan ini telah mendirikan gerakan moral nasional sebagai upaya untuk mengatasi konflik etnis dan agama yang melanda di berbagai daerah. Untuk kasus Poso ini,

PBNU telah meminta PWNU dan PCNU setempat untuk mengungkap kasus yang terjadi di sana. Namun demikian, sampai saat ini belum ada laporan yang masuk. “Kita tunggu perkembangan dari teman-teman yang mengirimakn timnya ke sana,” tandasnya.(mkf)


Terkait