Warta

PCI NU Inggris Adakan Seminar Peradaban Islam

Kamis, 22 Desember 2005 | 09:11 WIB

London, NU Online
Minggu (11/12) lalu Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) United Kingdom (Inggris) menyelenggarakan Sarasehan Sehari dengan tema Khazanah Klasik Dan Peradaban Islam. Acara yang dilaksanakan di Central Mosque London itu diikuti sekitar 80 peserta. Para peserta merupakan warga muslim Indonesia yang berdomisili di Inggris. Hadir juga sebagai peserta pada acara tersebut guru-guru pesantren NU dari tanah air yang sedang mengikuti Education Management Course (EMC) di Inggris.

Prof. Zainy Uthman dari Oxford Islamic Studies yang hadir sebagai pembicara pada kesempatan tersebut membawakan makalah dengan topik Kekayaan Khazanah Klasik Islam. Tak hanya itu, hadir pula empat pembicara pada acara itu yang menyampaikan makalah dengan topik berbeda.

<>

Mereka antara lain pengurus Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI), Mahdiputra yang menyampaikan makalahnya dengan judul Islam dan Harapan untuk Indonesia. Wakil Keluarga Islam Indonesia di Britania Raya (Kibar), Bernardi Pranggono dengan makalahnya Membangun Peradaban Islam di Barat. Kemudian yang ketiga Perwakilan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tommy Firmansyah yang berjudul Sumbangan Harokah dalam Peradaban Islam. Dan yang terakhir PCI NU Inggris, Lukman Atmaja yang menyampaikan makalahnya berjudul Khazanah Klasik Islam Di tengah Peradaban Masa Kini.

Seminar dan sarasehan tersebut, menurut panitia dilakukan dengan dua tujuan. Pertama, memfasilitasi berbagai komponen untuk membicarakan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan umat. Yang dimaksud misalkan sampai di mana semangat mengembalikan peradaban Islam. Tema semacam itu sangat ramai didiskusikan semasa awal abad 15 Hijriah (sekitar tahun 1980-an). Kedua, meneliti ulang bahwa ternyata secara konsep, nilai-nilai Islam klasik yang diikuti oleh warga nahdliyin, adalah juga di antara nilai-nilai yang menjadi aspek-aspek utama masyarakat Islam pada puncak keemasandulu (abad-abad 9 sampai 12 M).

Sementara itu, sehari sebelumnya (10/12) PCI NU Inggris juga menyelenggarakan konferensi online bersama pengurus cabang istimewa NU lainnya yang berada di luar negeri. Konferensi ini diikuti oleh warga nahdliyin (sebutan untuk warga NU), Red) dari Jepang, Malaysia, Korea, Pakistan, Mesir, Libya, Tunisa, Sudan, Syria, Jerman dan Inggris yang sekaligus menjadi tuan rumah. Konferensi itu fokus membicarakan masalah-masalah internal NU.

Laporan: Lukman Atmaja (Kontributor NU Online di Inggris)


Terkait