Malang, NU Online
Upaya untuk meretas jaringan ekonomi Nahdlatul Ulama (NU) terus dikembangkan oleh Pengurus Cabang (PC) NU Malang. Selain mengumpulkan para pengusaha NU se-Malang Raya (Kabupaten Malang, Kodya Malang dan Kotatif Batu) dan membentuk jaringan kerja di bawahnya, PCNU Kabupaten juga meluncurkan produk terbarunya berupa beras Bintang Songo.
Produk baru hasil kerja sama Kopsimnu (Koperasi Syirkah Mu’awanah NU), lembaga Perekonomian (LP) NU se-Malang Raya dan FE Unisma itu diluncurkan di sela-sela Seminar Regional Ekonomi Umat dan Deklarasi Jaringan Pengusaha NU Malang Raya, di ruang KH Oesman Mansoer Unisma, Rabu (21/3).
<>Ketua PC LPNU Kabupaten Malang, Noor Shodiq Askandar menuturkan, produk barunya itu adalah beras kelas menengah yang banyak diminati masyarakat Malang. Harga pasaran beras itu Rp 5.500/ kg. Namun Kopsimnu bisa menjualnya dengan harga Rp 4.800/ kg. Jauhnya nilai nominal itu bisa terjadi karena Kopsimnu bisa memangkas jalur distribusi beras, yang selama ini tujuh titik menjadi tiga titik, karena sudah memiliki jaringan sendiri. Sedangkan kualitas produk akan selalu terjaga, karena para petani yang menanam selalu dibina oleh LPNU, sesuai dengan standar produksi.
Peluncuran beras Bintang Songo tersebut dilakukan dengan ditandatanganinya karung pembungkus oleh H Muzammil Syafi’i selaku Ketua Fospida NU dan Kepala Cabang Bank Indonesia Malang Ridlo Hakim yang akan membantu pendanaannya. Usai menandatangani, Ridlo menyatakan siap berlangganan beras hasil produk Kopsimnu tersebut.
Noor Shodiq menuturkan, dalam waktu tidak lama pihaknya juga akan meluncurkan produk baru lagi, berupa program komputer formulasi pakan ternak. Lewat program itiu, para petani yang biasa memelihara ternak, akan bisa mengukur dan membuat pakan sendiri, sesuai dengan kebutuhan makan ternaknya. Dengan begitu biayanya bisa jauh semakin murah bila dibandingkan dengan membeli pakan jadi. “Perbandingannya bisa 60 persen lebih murah,” tutur adik kandung KH Nur Muhammad Iskandar SQ itu.
Lebih jauh Pembantu Dekan III Fakultas Ekonomi Unisma itu menuturkan, pihaknya selalu menekankan kepada para pengusaha dan pengurus NU tentang betapa pentingnya sebuah jaringan usaha bersama di kalangan NU. Sebab dengan adanya jaringan bersama, banyak sekali keuntungan yang bisa didapatkan. Di antaranya bisa memotong jalur distribusi sehingga harganya bisa jatuh lebih murah, bisa saling memenuhi kebutuhan, saling bertukar pendapat, dsb.
“Pokoknya jaringan usaha bersama itu sebuah keniscayaan bagi kita, kalau ingin maju,” tutur Komisaris BPR Nusumma Gondanglegi itu. (sbh)