Warta

Pejuang NU, KH Sullam Syamsun Tutup Usia

Kamis, 20 Oktober 2005 | 09:20 WIB

Jakarta, NU Online
Salah satu tokoh NU yang turut memperjuangkan berdirinya Republik Indonesia, KH Sullam Syamsum meninggal pada Kamis, (19/10) pukul 10.30 akibat komplikasi dari berbagai penyakit dan usia yang sudah lanjut dalam usia 83 tahun.

Dilahirkan pada tahun 1922 di Malang, ia memasuki PETA pada zaman penjajahan Jepang dan terus membantu mengadakan perlawanan terhadap Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia bersama dengan beberapa tokoh seperti KH Munasir Ali, KH Asnawi Latief, dan KH Yusuf Hasyim.

<>

Ia banyak melakukan perjuangan di daerah Malang dan sekitarnya saat Belanda banyak melakukan operasi militer. Ia meneruskan karir militernya di TNI dengan pangkat terakhir sebagai brigader jenderal.

Almarhum meninggalkan 8 orang anak, 2 laki-laki dan 6 perempuan, salah satunya Ir. Iqbal Sullam kini menjadi wakil sekjen PBNU. Ketika NU masih menjadi partai politik, ia sempat menjadi salah satu anggota DPRGR. Ia juga sempat menjadi Sesmenko pada zaman orde lama. Sementara itu jabatannya di NU adalah sebagai ketua Lembaga Dakwah NU (LDNU) periode 1989-1994 pada era kepemimpinan Gus Dur. Ia juga merupakan salah satu anggota dewan syuro PKB. Almarhum akam dimakamkan di pemakaman Karet Jakarta Selatan

Figur yang Tegas

Ketua PBNU HM Rozy Munir yang merupakan anak dari KH Munasir Ali menceritakan bahwa almarhum merupakan salah satu tokoh NU yang memiliki pendirian yang tegas. Namun demikian ia sangat bijak dalam mengambil berbagai keputusan penting.

Diceritakannya saat NU dituduh telah tersusupi oleh PKI pada zaman orde baru, ia meminta agar pemerintah tidak gampang untuk membuat tuduhan yang tidak berdasar. Dari dulu NU merupakan musuh dari PKI yang tak bertuhan.

Walaupun sudah dalam kondisi sepuh, ia tetap rajin mengikuti berbagai acara besar yang diselenggarakan oleh NU seperti muktamar atau konferensi besar meskipun dengan transportasi ala kadarnya seperti naik bis.(mkf)


Terkait