Pemerintah Sudan akan menambah jatah beasiswa belajar untuk kader Nahdlatul Ulama (NU) tiap tahunnya. Tambahan sebanyak 3 beasiswa dari 5 sebelumnya. Dengan demikian, total ada jatah 8 beasiswa.
Kabar gembira tersebut diungkapkan Wakil Duta Besar Sudan, Rayyah al-Mahdi, kepada Panitia Pelaksana Program Beasiswa Pengurus Besar NU saat berkunjung ke kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Sudan di Jalan Lembang, Mentang, Jakarta, Selasa (2/9) lalu.<>
Rayyah menjelaskan, kebijakan tersebut dibuat lantaran para penerima beasiswa dari kader NU berhasil mencapai batasan maksimal. “Maka, Pemerintah Sudan berniat menambahkan kuota beasiswa untuk kader-kader NU yang berminat menuntut ilmu di Sudan,” jelasnya.
Namun demikian, imbuh Rayyah, para kader NU yang berminat, tetap harus mengikuti seleksi yang dilakukan PBNU bersama Departemen Agama.
Sementara itu, Atase Pendidikan Tinggi Luar Negeri Kedubes Sudan, Sholeh Ahmad Muhammad, menyatakan, para mahasiswa dari PBNU yang kini belajar di Universitas Internasional Afrika Sudan, dalam kondisi menggembirakan.
Menurutnya, mereka di Sudan memiliki banyak waktu untuk belajar sehingga umumnya dapat meraih nilai maksimal. Selain itu, mereka juga diperbolehkan pulang ke Tanah Air setiap dua tahun sekali.
”Para mahasiswa yang pulang menyatakan bahwa kondisi mereka cukup menyenangkan, karenanya kami ingin bertemu langsung dengan mereka dalam sebuah kunjungan resmi ke tempat salah satu dari para mahasiswa tersebut,” kata Sholeh. (min)