Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memantapkan rencana koalisnya dengan Partai Demokrat (PD). Para pimpinan partai berlambang bola dunia dan sembilan bintang itu akan segera melakukan pertemuan dengan petinggi PD.
Pertemuan itu sebagai tindak lanjut dari kesepakatan kedua partai yang akan membahas masa depan koalisi setelah masing-masing pihak mengetahui modal awal perolehan suara. Pertemuan kedua partai ini hanya menunggu waktu karena sedang dibahas waktu dan tempatnya.<>
"Sebelum partai-partai seperti PAN dan PKS bermanuver, kita sudah mantap sejak awal bareng PD dan SBY. Makanya, sejak sebelum pemilu kita sudah bertemu dan diskusi dengan PD," kata Wakil Sekjen DPP PKB Helmi Faishal Zaini di Jakarta, Jumat (10/4). Demikian ditulis Detik.com.
Menurut Helmy, PKB sudah menetapkan dirinya untuk menggalang koalisi setelah Pemilu Legislatif. Perolehan suara PD yang berdasarkan hasil metode hitung cepat menempati urutan pertama menjadi modal baru untuk semakin mengukuhkan koalisi PKB dan PD mengusung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai capres.
"Kita dari awal sudah melihat Pak SBY layak dilanjutkan kepemimpinannya. Apalagi setelah melihat perolehan suara PD berdasarkan hitung cepat. Kami semakin yakin kalau beliau akan mampu membawa kesejahteraan," paparnya.
Terkait model koalisi yang akan dibangun, Helmy belum bisa menjelaskan saat ini karena masih akan dibahas. Namun, perolehan PKB yang masih fluktuatif di kisaran 5 dan 6 persen ini diyakini akan menjadi modal penguat bagi koalisi ini.
"Kita disurvei selalu di bawah tiga (persen), bahkan ada yang satu koma (persen). Tetapi faktanya, kita dapat 5-6 persen dalam quick count. Kami yakin penghitungan riilnya di KPU suara kami akan lebih banyak lagi. Ini akan semakin menguatkan jalinan koalisi PKB-PD," pungkasnya.
Secara terpisah, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar mengaku yakin perolehan suara partainya masih lebih tinggi dari hasil hitung cepat yang menempatkan PKB di nomor 6. Hal ini didasarkan pada laporan dari daerah-daerah yang mengaku perolehan PKB masih cukup signifikan.
"Hasil quick count, bolehlah kita jadikan pegangan sementara. Tapi, kami yakin perolehan PKB masih jauh lebih tinggi dari hasil quick count yang hanya 5 sekian persen," kata Muhaimin.
Menurut Wakil Ketua DPR ini, kalau pun urutan PKB turun karena turunnya perolehan suara PDIP dan Golkar, Muhaimin yakin PKB masih akan menempati posisi keempat. Hal ini disebabkan perolehan PKB pada pemilu 2004 sekitar 12 persen.
"Kami yakin, paling buruk nanti kita nomor 4. Hitung cepat ini kan tidak semua daerah. Padahal, konsentrasi pendukung kita banyak di daerah tertentu," paparnya. (rif)