Warta

Ponpes Lirboyo Bersedia Terima Kurikulum Wawasan Kebangsaan

Senin, 26 Desember 2005 | 13:00 WIB

Kediri, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, menyatakan tidak keberatan menerima rencana penambahan kurikulum pendidikan wawasan kebangsaan sepanjang tidak untuk membela kepentingan politik tertentu.

Pengasuh Ponpes Lirboyo KH Idris Marzuqi, Senin, menganggap positif penambahan kurikulum wawasan kebangsaan seperti pemahaman tentang NKRI dan cinta tanah air.

<>

"Karena salah satu ajaran di pesantren adalah ikut mempertahankan kedaulatan negara dan dalam sejarah Indonesia peran pesantren dalam perjuangan di negeri ini sangat besar. Oleh karena itu kami mendukung rencana tersebut asalkan tidak mengandung doktrin politik praktis tertentu," ujarnya.

Perkembangan situasi terkait aksi terorisme menjadikan pondok pesantren kerap dinilai negatif. Dengan demikian rencana penambahan kurikulum wawasan kebangsaan harus segera direalisasikan.

Kiai Idris meminta Departemen Agama dibantu Departemen Pendidikan, Departemen Pertahanan dan Departemen Dalam Negeri segera melakukan kajian yang mendalam terkait rencana tersebut. "Jika perlu masalah tersebut bisa dibahas dalam Bahtsul Masail oleh para santri," imbuh Kiai Idris yang baru saja tiba dari salah satu negara Timur Tengah, Syria.

Menurut dia, mempelajari wawasan kebangsaan demi keutuhan kedaulatan negara merupakan bentuk jihad juga. Oleh sebab itu pihaknya yakin semua pesantren bisa menerima, asalkan cara yang dilakukan pemerintah untuk menyampaikan hal itu sesuai dengan kondisi pondok pesantren.

"Tidak seperti pengambilan sidik jari yang jelas mengarah pada tuduhan bahwa pesantren terlibat terorisme, makanya ramai-ramai kami menolaknya," tegas Kiai Idris.(ant/mkf)


Terkait