Warta

Sudah 20 Ribu Paket Sembako Dibagikan LAZIS NU

Rabu, 26 Oktober 2005 | 06:15 WIB

Jakarta, NU Online
Menjelang lebaran kurang 7 hari lagi, Lembaga Amil Zakat Infak dan Sholakoh NU telah mendistribusikan sekitar 20 ribu paket sembako dari 40 ribu yang akan dibagikan kepada mustahik (orang yang berhak menerima zakat) seluruh propinsi di Jawa dan Lampung melalui PWNU dan PCNU dengan jumlah sekitar 100 titik.

Masing-masing paket yang bernilai sekitar 60 ribu rupiah tersebut terdiri dari beras 5 kg, minyak goreng 1 kg, gula 1 kg, biskuit dan sebuah sarung. Ketua Lazis Prof. Dr. KH. Fathurrahman Rauf, MA, Rabu mengungkapkan pembagian zakat ini melibatkan seluruh komponen NU, baik melalui jalur struktural seperti PWNU dan PCNU serta lembaga dan badan otonomnya sampai dengan pesantren dan yayasan yang dikelola oleh warga NU.

<>

Setiap hari terlihat kesibukan luar biasa tengah terjadi di gudang penyimpanan sembako di Jl. Pulo Gebang Raya 16 Cakung Bekasi. Truk dari berbagai daerah mengangkut paket-paket sembako yang telah dibungkus untuk dikirim ke daerah. Kesibukan semakin meningkat di malam hari karena suasana lebih dingin dan sudah boleh makan. Penduduk sekitar juga dilibatkan dalam untuk memasukkan barang-barang yang terpisah dalam satu paket. Lazis bahkan membiayai pengiriman barang sampai ke tempat, kecuali DKI Jakarta yang harus mengambil sendiri.

Pembagian paket sembako disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing titik. Untuk yayasan atau pesantren, mereka bisa mendapatkan dari 50-100 peket sedangkan PW atau PCNU bisa mendapatkan 1500 paket seperti yang terjadi pada 6 PCNU DKI Jakarta. Masing-masing PCNU selanjutnya diminta untuk mendistribusikan paket tersebut ke Majelis Wakil Cabang (MWC) atau setingkat kecamatan. Lazis juga mengharapkan agar lembaga dan badan otonom dilibatkan.

Beberapa badan otonom di lingkungan PBNU juga mendapat jatah. Ansor memperoleh 100 paket, Fatayat, IPNU, IPPNU mendapatkan 75 paket sedangkan LDNU yang telah mengkoordinasikan pembagian di PBNU selama beberapa tahun mendapatkan 1000 paket.

Beberapa wilayah seperti Jawa Timur sudah menerima paket tersebut. Mereka juga telah mengumpulkan cabang-cabangnya untuk mengkoordinasikan pembagian sembako tersebut. “Kegiatan ini sekaligus untuk menghidupkan lembaga dan badan otonom di lingkungan NU dan  mendekatkan NU dengan warganya,” tandasnya.

Dosen UIN Syarif Hidayatullah tersebut menjelaskan bahwa NU juga harus memperhatikan kondisi ekonomi warganya, bukan sekedar pemberian fatwa saja, apalagi ditengah-tengah kenaikan harga BBM yang mencekik masyarakat miskin.

Rauf menjelaskan bahwa sebenarnya Lazis menginginkan agar bantuan yang diperoleh dari warga NU tersebut bukan hanya bantuan yang sifatnya sembako yang sekali habis, tapi juga program jangka panjang seperti pembiayaan pendidikan bagi kader NU yang memiliki potensi. Sayang paket bantuan tersebut sudah berupa barang, namun program tersebut akan dilaksanakan dimasa mendatang dengan secara pro aktif mengumpulkan zakat dari masyarakat. Lazis juga berencana untuk mengumpulkan qurban pada Idul Adha yang akan datang.(mkf)


Terkait