Balitbang Kemenag

Mengenal Toleransi di SMA Ananda Bekasi

Selasa, 31 Oktober 2017 | 12:30 WIB

Mengenal Toleransi di SMA Ananda Bekasi

Foto: http://www.ananda-bekasi.sch.id/

Jakarta, NU Online
Pada tahun 2016, Balitbang Diklat Kemenag melakukan penelitian terhadap SMA Ananda Bekasi.

Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui proses layanan pendidikan agama di sekolah terhadap siswa tanpa diskriminatif; sikap yayasan penyelenggara pendidikan terhadap layanan agama terhadap siswa tanpa diskriminatif di sekolah.

Selain itu juga untuk mengetahui sikap dan kebijakan pemerintah/pemerintah daerah terkait penyelenggaran pendidikan agama tanpa diskriminatif di sekolah, serta menemukan pola atau bentuk penyelenggaraan pendidikan agama kepada siswa tanpa diskriminatif di sekolah.

Dari penelitian tersebut ditemuan bahwa Sekolah SMA Ananda adalah sekolah yang diprakarsai oleh tokoh-tokoh Buddha Bekasi, namun dalam perjalanan SMA tersebut tidak bercorak ciri khas agama Buddha.

SMA Ananda memberikan pelayanan pendidikan agama siswa sesuai dengan agama siswa masing-masing dan mempunyai guru agama sesuai dengan agama masing-masing siswa.

Di SMA Ananda sangat terasa harmonisasi dan budaya sekolah yang cukup menyejukkan, tidak ada hambatan atau problem yang serius, dan senantiasa melakukan peningkatan mutu pembelajaran. Sarana-prasarana dan aktivitas yang tersedia dapat meningkatkan mutu dan kualitas Pendidikan Agama.

Regulasi negara sangat diperlukan untuk menata pendidikan agama di sekolah, mulai pengangkatan guru agama, meningkatkan sarana-prasarana, media pembelajaran, diklat guru agama, restrukturisasi penyuluh agama, harmonisasi hubungan Kementrian Agama dan Kementian Pendidikan dan yang lainnya.

Penelitian juga merekomendasikan kepada Kementerian Agama hendaknya memberi perhatian yang serius agar memberi pengangkatan guru agama sebagai PNS, memberi bantuan sarana dan prasarana, memberikan diklat kepada guru agama, serta membangun harmonisasi dengan Kementerian Pendidikan.

Rekomendasi berikutnya penyuluh agama harus terstruktur sampai ke bawah, dan memberi bantuan kesejahteraan guru agama.

Adapun rekomendasi untuk sekolah SMA Ananda sendiri adalah meningkatkan jumlah buku pengayaan pelajaran, penalaran, dan pendalaman semua agama; menyiapkan tempat ibadah yang memadai untuk semua agama.

Sebagai sekolah permbauran, hendaknya masyarakat publik ikut memberdayakan dan meningkatkan partisipasi untuk kemajuan SMA Ananda. Sekolah juga sebaiknya melahirkan karya tulis atau menumbuhkan budaya menulis siswa terutama untuk menyampaikan pemikiran siswa tentang masyarakat yang taat agama dan berakhlak mulia. (Kendi Setiawan)