Jakarta, NU Online
Di madrasah, pendidikan yang diterapkan juga menuntut untuk dimaksimalkannya kemampuan kognitif. Dengan demikian ada hal lain dari anak atau siswa, yang tak kalah penting, yaitu memberikan pendidikan karakter. Pendidikan karakter penting artinya sebagai penyeimbang kecakapan kognitif.
Pendidikan karakter juga menjadi dasar dalam pembentukan kualitas bangsa. Karakter bangsa Indonesia yang perlu dipelihara terkait dengan nilai-nilai sosial seperti toleransi, kebersamaan, kegotongroyongan, saling membantu dan menghormati.
Pendidikan karakter memerlukan metode khusus yang tepat agar tujuan pendidikan tercapai. Metode pembelajaran yang sesuai adalah keteladanan, pembiasaan, pujian, dan hukuman.
Pembiasaan merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang, baik dilakukan secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri. Hal tersebut juga akan menghasilkan kompetensi.
Dari penelitian Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Balitbang dan Diklat Kemenag (2016), di MTsN Bukit Raya ditemukan pembiasakan perilaku positif tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Pengembangan karakter melalui pembiasaan ini dapat dilakukan secara terjadwal atau tidak terjadwal baik di dalam maupun di luar kelas.
Penguatan lainnya, berupa pengembangan tradisi Melayu, dilakukan dengan diwajibkannya siswa pada hari Jumat untuk memakai pakaian Melayu yang juga sangat dekat jiwa islami. Siswa juga dibiasakan untuk bertindak sesuai dengan karakter budaya Melayu yaitu sopan, ramah, dan sangat memuliakan tamu.
Di samping itu, budaya di MTsN Bukit Raya yang turut membantu penguatan nilai-nilai pendidikan agama adalah budaya salam ketika siswa sampai di madrasah, pemutaran musik islami setiap pagi sebelum masuk kelas, berbaris sebelum masuk kelas, berdoa ketika akan memulai belajar, kepedulian lingkungan dengan kebersihan dan penghijauan, pelaksaan shalat duhur berjamaah, membaca zikir dan doa selesai shalat berjamaah, membaca Yasin dan doa setiap Jumat pagi, saling menghargai karya dan prestasi sesama guru, pemberian penghargaan bagi siswa dan guru yang berprestasi, bermusyawarah dalam membuat keputusan, keterbukaan dalam penggunaan anggaran.
Bentuk penguatan lainnya yang sekaligus dapat menjadi tempat syiar Islam, MTsN Bukit Raya juga melaksanakan ibadah kurban, pengumpulan dan pembagian zakat, pawai dan peringatan hari besar Islam, shalat Dhuha, shalat Jumat. Ditambah dengan lomba seni baca Quran, shalawat, tahfiz Quran, zikir, doa, dan asmaul husna.
Gerakan penghijaun yang dilakukan sejak lima tahun ini, sudah dirasakan manfaatnya. Suasana MTsN Bukit Raya terlihat rindang, indah dipandang mata dan terasa sejuk udaranya. Penghijauan ini didukung oleh orangtua siswa, dengan menyumbang tanaman untuk ditanam di lingkungan madrasah. (Kendi Setiawan/Mukafi Niam)