Sleman, NU Online
Menyongsong Hari Santri Nasional II Tahun 2016 yang jatuh pada Sabtu 22 Oktober 2016 mendatang, Kementerian Agama RI menggelar Penulisan Mushaf Al-Quran oleh tak kurang dari 42.840 santri seluruh di Indonesia di 34 Provinsi se-Indonesia.
Di DIY kegiatan ini dipusatkan di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Jalan Kaliurang Km 12,5. Di pesantren yang didirikan almaghfurllah KH Mufid Mas’ud ini, sebanyak 604 santri ikut ambil bagian dalam penulisan mushaf.
Hadir dalam kesempatan ini Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun, Kepala Kanwil Kemenag DIY yang diwakili Kabid Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Masruddin, Kabiro Kesra Setda DIY Iswantoro, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota se-DIY, pengasuh PP Sunan Pandanaran antara lain KH Imanuddin Sukamto dan KH Hasan Karyono serta ratusan santri setempat.
Menurut Ketua Panitia Penyelenggara yang jugas Kasi Pondok Pesantren Kemenag DIY Fathurrohim, kegiatan ini bertujuan membudayakan menulis Al-Quran di kalangan santri sebagai bagian dari membangun karakter bangsa.
“Seperti tertuang dalam tema kegiatan ini, Solusi Kementerian Agama RI dalam Membangun Karakter Bangsa,” ujar Rohim dalam sambutannya.
Membangun budaya menulis, imbuhnya, merupakan bagian dari upaya agar seluruh santri dapat memahami dan mengamalkan ajaran Al-Quran sekaligus bisa mengaplikasikan nilai-nilai Al-Quran di dalam kehidupan sehari-hari. Ia berharap, kegiatan ini dapat ditradisikan menjadi budaya di masyarakat seperti menulis, membaca dan mengamalkan Al-Quran.
Selanjutnya, mushaf yang dihasilkan dan telah ditashih oleh Lembaga Pentashihan Mushaf Al-Quran Kementerian Agama akan diserahkan kepada Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan akan diberikan kepada Presiden Joko Widodo pada puncak Hari Santri tanggal 22 Oktober 2016 mendatang saat Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (Pospenas) VIII di Provinsi Banten.
"Adapun standar penulisan Mushaf Al-Qur'an ini menggunakan standar iluminasi Nun Al-Furqani yang dibuat bersama Lembaga Pentashihan Mushaf Al-Quran Kementerian Agama untuk menghindari kekeliruan penulisan," terang Rohim.
Kegiatan penulisan Mushaf Al-Qur'an ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang digelar Kemenag dalam rangka peringatan Hari Santri Tahun 2016. Kegiatan lainnya, Lomba Foto dan Cerpen Pesantren, Apresiaasi Pendidikan Pesantren, Pemutaran Film Pesantren, Regional Conference on Revitalization of Academic Tradition of Pesantren, dan Pospenas VIII di Provinsi Banten.
Sementara Kabid Pakis Masruddin menegaskan, mushaf yang ditulis akan dibawa langsung ke Jakarta pada Kamis (13/10). “Karena di Jakarta akan digelar acara Gebyar Santri Nasional yang salah satu acaranya Monolog Hari Santri oleh Budayawan yang juga Kyai D. Zawawi Imron,” kata Masruddin.
Di sisi lain, pengasuh PP Sunan Pandanaran KH Imanuddin mengingatkan kembali kisah penulisan mushaf di zaman sahabat. “Ketika Sayyidina Abu Bakar menjadi khalifah terjadi Perang Yamamah yang membuat gugur 70 huffadz,” terang KH Imanuddin awali kisahnya. Peristiwa ini, lanjutnya, membuat Sayyidina Umar bin Khattab mengusulkan ide agar ada penulisan Al-Qur’an. “Lalu dipilihlah tim penulisan yang terdiri 4 sahabat dengan Ketua Zaid bin Tsabit,” urainya.
KH Imanuddin berharap, melalui kegiatan ini, Allah memudahkan para santri untuk menghafal dan mengamalkan Al-Qur’an. (Bramma Aji Putra/Fathoni)