Ada Program Unggulan, MTs Wali Songo Pecangaan Jepara Jadi Rebutan Calon Siswa
Sabtu, 11 Juli 2020 | 13:30 WIB
Siswa MTs Wali Songo Pecangaan Jepara yang memilih program tahfidz sedang menghafal Al-Qur'an (Foto: NU Online/Syaiful Mustaqim)
Syaiful Mustaqim
Kontributor
Jepara, NU Online
Sejak 2019 lalu, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Wali Songo Pecangaan Jepara merintis 3 program unggulan yakni program tahfid, kitab kuning, dan regular (sains).
"Ketiga program sebenarnya sudah dirancang sejak lama, namun karena belum fokus sehingga baru terealisasi setahunan ini," ujar Kepala MTs Wali Songo Achmad Zainudin kepada NU Online Sabtu (11/7).
Dijelaskan, siswa yang masuk program tahfid dan ngaji kitab kuning syarat mutlak wajib mondok dan fokus menghafal Al-Qur’an. Bedanya adalah fokusnya; ngaji kitab salaf. Sedangkan program reguler (sains), siswa tidak perlu tinggal di asrama.
"Kelas sains ini beda dengan tahfid dan kitab kuning sebab siswa tidak wajib mondok dan fokusnya lebih kepada pembinaan ekstrakurikuler serta persiapan Olimpiade Sain Nasional (OSN) dan Kompetisi Sain Madrasah (KSM)," ungkapnya.
Disampaikan, sejak siswa mendaftarkan diri sebagai peserta didik baru di MTs Wali Songo, peserta didik harus memilih satu di antara ketiga program tersebut. Selain itu juga peserta didik baru dites Baca Tulis Al-Qur’an (BTA) untuk mengetahui kemampuan dalam hal membaca dan menulis Al-Qur’an.
"Untuk program tahfid, siswa menghafal kemudian menyetorkan hafalan kepada ustad/ustadah. Untuk program kitab kuning beberapa kitab yang dipelajari di antaranya akidah, ta’lim, serta taqrib," paparnya.
Mengenai modelnya lanjutnya dari sorogan, memaknai gandul, ngi’rob, serta menjelaskan maknanya. Juga ditambah jam tambahan mapel nahwu, sharaf, dan praktik baca kitab dengan metode amtsilati.
"Khusus program unggulan reguler (sains) para siswa digembleng untuk menyiapkan diri menghadapi beragam perlombaan baik di OSN maupun KSM," ucapnya.
Zainuddin menambahkan, rutinitas di madrasah yang bernaung di bawah Yayasan Wali Songo Pecangaan tersebut. “Kami juga mengistiqamahkan literasi Al-Qur'an sebelum melaksanakan shalat dhuha (sebelum KBM dimulai),” tambahnya.
Kepala madrasah yang menjabat sejak 2019 itu mengungkapkan, latar belakang program tersebut muncul. “Latar belakang program unggulan berawal dari mencari formula yang cocok untuk MTs Wali Songo agar terintegrasi dengan pesantren dan juga mensinkronkan dengan MA Wali Songo, maka dibukalah unggulan tahfid dan kitab kuning sekaligus mondok. Adapun yang tidak mondok disarankan untuk kelas reguler,” ungkap guru yang akrab disapa Pak Zen ini.
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan Nur Asiyah menjelaskan, sejak program unggulan dimulai peserta didik bisa mempraktikkan baca kitab kuning serta hafalan Al-Qur'an yang ditampilkan dalam berbagai event di antaranya pertemuan wali murid, upacara, dan lain sebagainya.
Program unggulan lanjutnya, menjadi daya tarik tersendiri bagi para orang tua untuk menyekolahkan putra putrinya di lembaga pendidikan yang bernaung di bawah LP Ma'arif NU Jepara ini.
"Kami sampai kuwalahan untuk mendaftar calon siswa didik. Meski kelasnya terbatas, akan tetapi minat siswa untuk memilih ketiga program sangat tinggi meski kelas kami batasi," pungkasnya.
Kontributor: Syaiful Mustaqim
Editor: Abdul Muiz
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua