Tampak pengurus Ahsan Jember tengah mengalirkan air dari truk tangki ke ember-ember warga. (Foto: NU Online/Aryudi A Razaq)
Aryudi A Razaq
Kontributor
Jember, NU Online
Kepedulian para kader NU Jember Jawa Timur yang tergabung dalam Asosiasi Himpunan Santri Nasional (Ahsan) Jember terhadap para korban banjir, layak diacungi jempol. Dalam aksi sosial yang dilakukan Senin (18/1), Ahsan membagikan bantuan untuk tiga lokasi banjir sekaligus.
Dengan membawa beberapa unit kendaraan roda 4, rombongan Ahsan bergerak menuju Pondok Pesantren Arrosyid di Desa/Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember. Mereka membagikan 100 sak semen, sarung dan mukena, dan puluhan paket sembako untuk warga terdampak banjir di sekitar pesantren.
“Jadi pesantren butuh semen untuk membangun ruangan dan tembok yang runtuh diterjang banjir, santri juga butuh sarung dn mukena karena pakaian mereka juga tersapu banjir,” ujar Ketua Ahsan, H Slamet Sulistiyono di sela-sela membagikan bantuan di pesantren Arrosyid.
Wakil Ketua PCNU Jember itu menegaskan bahwa pesantren Arrosyid harus segera bangkit kembali karena santri harus belajar, dan karenanya bangunan yang rusak perlu segera diperbaiki. Ia mengaku bersyukur karena santri-santri Arrosyid sudah kembali ke pondok meski beberapa fasilitas pesantren masih dalam perbaikan.
“Pesantren mempunyai peran penting dalam mendidik generasi muda, karena itu perlu kita jaga kesinambungan belajar santri,” terangnya.
Di hari yang sama, rombongan Ahsan juga bergerak ke sebuah dusun di Kecamatan Tanggul. Meski tidak begitu parah dihantam banjir, tapi sebagian warga di daerah tersebut cukup kesulitan mendapatkan air bersih. Ini karena sumur dan sumber air yang lain keruh akibat bercampur dengan air bah.
Karena itu, Ahsan membawa air mineral 4 truk tangki dan puluhan ember tempat air. Air tersebut bisa langsung diminum karena didatangkan dari perusahaan air mineral ternama.
Setelah itu, rombongan Ahsan meluncur ke Desa Wonosari, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember. Di desa tersebut, Ahsan membagikan 123 paket sembako dan 500 kaos lengan panjang.
“Alhamdulillah bisa selesai semua, dan semoga apa yang kami lakukan dapat membantu memenuhi kebutuhan hidup para korban banjir, meskipun tidak banyak,” pungkasnya.
Desa Wonosari adalah satu dari tiga desa di wilayah Kecamatan Tempurejo yang cukup parah diterjang banjir. Ketinggian air bah di rumah-rumah mencapai 60 hingga 90 centimeter. Petaka alam itu terjadi setelah hujan turun tiga hari berturut-turut yang mengakibatkan tanggul bendungan di Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo, Jember, jebol karena tak kuat menahan luapan air sungai. Air bah dari bendungan tersebut, selain menghantam Desa Andongsari, juga menerjang desa Wonosari dan Curahnongko.
Akibat ‘tamu tak diundang' itu, hampir 100 orang mengungsi di Balai Desa Wonosari, dan 2.558 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir.
Saat ini semua pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing. Walaupun begitu, bukan berarti mereka langsung enak tidur. Sebab, isi rumah sudah banyak yang rusak karena terendam banjir di samping sisa-sisa lumpur masih menempel di lantai rumah.
Pewarta: Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua