Ansor di Brebes Pelopori Ubah Ruwatan Desa dengan Baca Shalawat
Rabu, 16 September 2020 | 07:00 WIB
Awali sedekah bumi dengan baca shalawat keliling kampung bersama Ansor Banser di Brebes (Foto: NU Online/Wasdiun)
Wasdiun
Kontributor
Brebes, NU Online
Ada kebiasaan baru yang kini diterapkan warga Desa Kubangsari, Kecamatan Ketanggungan, Brebes, Jawa Tengah dalam tasyakuran sedekah bumi. Yang dulunya diisi dengan hiburan musik dangdut, organ tunggal, dan wayang golek, kini berubah menjadi pembacaan shalawat dan pengajian umum.
Dimotori Banser-Ansor Satkorkel Kubangsari bersama Banom NU lainnya seperti IPNU-IPPNU, Fatayat, Muslimat, Kelompok Jamiyahan, serta para perangkat desa dan masyarakat mengelingi kampung dengan membaca Shalawat, Senin (14/9).
Kepala Desa Kubangsari Siswo mengatakan, pembacaan Shalawat dengan keliling Kampung merupakan rangkaian awal dari tradisi Sedekah Bumi Desa Kubangsari. Mengambil start dari ujung utara dan finish di ujung selatan Desa Kubangsari.
“Alhamdulillah, masyarakat sangat antusias dan semarak,” kata Siswo disela acara.
Setelah baca shalawat keliling kampung, warga mengumpulkan nasi berkat ke lapangan desa. Di tengah lapangan, masyarakat melakukan istighotsah dan doa bersama yang diikuti seluruh warga dan tokoh masyarakat setempat.
“Kami hanya berharap, semoga kegiatan ini bisa membawa manfaat dan keberkahan tercurah untuk desa kami. Dan terhindar dari wabah penyakit serta marabahaya lainnya," tambah Siswo.
Ketua Panitia sedekah bumi Desa Kubangsari H Distam Sobari kepada NU Online, Selasa (15/9) mengungkapkan, pihaknya sengaja mengubah tradisi dengan yang bernuansa Islami. Seperti shalawatan, pengajian, dan kegiatan islami lainnya. Dan nyatanya masyarakat menerima dengan senang hati perwujudan rasa syukur dengan rangkaian bershalawat.
Menurutnya, kegiatan sedekah bumi perlu dilestarikan dengan mengisi hal-hal yang positif. Karena pada hakekatnya, sedekah bumi sebagai wujud syukur atas segala sesuatu yang Allah berikan kepada kita.
“Masyarakat pun antusias, membawa hasil bumi juga makanan yang kemudian didoakan dan disantap bersama,” terang H Distam.
Salah satu peserta shalawat keliling kampung, Randoe Mustaqimbillah mengaku bangga bisa berpartisipasi dalam kegiatan 'Shalawat Ruwat Bumi'. Dia menceritakan kalau kegiatan ini baru pertama kalinya digelar desa di desanya.
“Ini baru kali pertama saya lihat, acara sedekah bumi diawali dengan membaca shalawat keliling kampung,” ungkap Randoe.
Dia berharap, dengan banyak membaca shalawat semoga kampung atau desa kita diberkahi Allah SWT dan masyarakatnya adem tentrem mendapatkan syafa'at dari Rasulallah Salallahu 'Alaihi Wassalam kelak di kemudian hari.
Dengan kita membaca shalawat kata Randoe, menjadi tameng dari semua hal-hal yang negatif. Randoe juga berharap kegiatan ini terus dilestarikan ke depan, di samping masyarakat bareng-bareng menyambut sedekah bumi, anak-anak kecil juga ikut bershalawat.
“Dengan banyak bershalawat Insyaallah Selamat. Selamat dr Wabah Covid-19, selamat juga dari wabah-wabah lainnya," pungkasnya.
Kontributor: Wasdiun
Editor: Abdul Muiz
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua