Brebes, NU Online
Menjelang musim hujan, ratusan anggota Banser Tanggap Bencana (Bagana) di Brebes, Jawa Tengah digembleng tentang pengamanan di air (water rescue). Banser yang memiliki sifat dasar menolong, selalu siap siaga turun ke lapangan, termasuk bila terjadi bencana. Apalagi Kabupaten Brebes sangat luas yang terdiri dari daerah pantai, dataran dan pegunungan.
"Kita gembleng anggota Bagana, agar bisa siap siaga ketika dibutuhkan bangsa dan negara," ujar Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Brebes Ahmad Munsip, di sela pelatihan Water Rescue di Pantai Randusanga Indah (Par In) Brebes, Ahad (13/9).
Kata Munsip, water rescue menjadi fokus pelatihan tanggap kebencanaan oleh Banser. Secara geografis, Kabupaten Brebes mencakup daerah dataran tinggi pegunungan hingga pesisir. Potensi kerawanan bencana alam cukup tinggi, seperti di musim penghujan, longsor mengintai wilayah Brebes Selatan. Dan banjir bisa terjadi di wilayah Brebes Tengah dan Pantura seperti yang terjadi dua tahun silam.
"Banser sebagai bagian dari pemuda senantiasa berpartisipasi dan memberikan manfaat kepada masyarakat. Dalam hal terjadinya bencana, Bagana telah disiapkan untuk membantu mitigasi dan penanganan bencana," ungkapnya.
Wujud dari profesionalisme dan peningkatan kapasitas anggota Bagana, dilakukan pelatihan tanggap bencana seperti water rescue. Pelatihan water rescue Unit Bagana Satkorcab Banser Kabupaten Brebes menggandeng Tim SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan tim dari PMI Kabupaten Brebes.
Sebanyak 150 peserta pelatihan water rescue mendapatkan materi dan praktik langsung berupa simulasi secara simultan dari para narasumber dan instruktur professional. Teknik pertolongan pertama pada korban dan simulasinya dipaparkan tim PMI Kab Brebes. Sedangkan teknik water rescue dan simulasinya seperti teknik pertolongan, penyelamatan, dan cara pemindahan korban dari perairan disampaikan tim SAR BPBD Kabupaten Brebes.
Kepala Satkorcab Banser Kabupaten Brebes Subkhan menambahkan, Satkorcab Banser Kabupaten Brebes juga telah memprogramkan pelatihan-pelatihan lanjutan. Seperti pelatihan vertical rescue dan simulasi pengurusan jenazah korban bencana.
Salah seorang peserta pelatihan, Riyanto mengaku bangga dan senang mengikuti pelatihan. Dia beralasan, pelatihan water rescue menjadi hal terbaru yang dia dapatkan dari pelatihan tersebut.
"Alhamdulillah, saya bisa mengikuti pelatihan SAR, mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk masyarakat," ungkap Riyanto.
Kontributor: Wasdiun
Editor: Syamsul Arifin