Ahmad Rifqi Hidayat
Kontributor
Padang Lawas, NU Online
Sosok ketua dalam organisasi sering menjadi figur yang memiliki kader loyalis. Namun demikian, hal tersebut dalam Gerakan Pemuda (GP) Ansor harus diluruskan. Menjadi kader Ansor harus berkhidmah kepada organisasi, bukan sosok pemimpin.
“Yang perlu digarisbawahi khidmah kita adalah pada organisasi bukan khidmah kepada perseorangan,” kata Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara Edi Harahap saat memberikan sambutan pelantikan bersama 5 Ranting Ansor di Aula Balai Desa Ujung Batu Tiga, Kecamatan Hutaraja Tinggi, Kabupaten Padang Lawas baru baru ini.
Kepada NU Online, Sabtu (27/2) Edi menuturkan, dirinya mewanti-wanti kepada seluruh pengurus agar memiliki loyalitas yang tinggi terhadap organisasi GP Ansor, bukan pada perseorangan. Karena itu, Pengurus Ranting (PR) GP Ansor Desa Ujung Batu Satu Desa Ujung Batu Dua Desa Ujung Batu Tiga, Desa Ujung Batu Empat, dan Desa Ujung Batu Lima yang telah resmi menjadi pengurus harus menjalankan amanah organisasi.
"Jalankan organisasi sesuai amanah organisasi, salah satunya jaga kaderisasi dan kembangkan potensi kader," pesannya.
Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Hutaraja Tinggi, Arman Saddam Hasibuan berharap agar pengurus yang baru dilantik dapat menjalankan organisasi dengan baik. Ia pun optimis Ansor akan semakin eksis di bawah penataan para pengurus yang baru tersebut.
"Kami menaruh optimis kepada para pengurus yang baru dilantik. Sebab memiliki loyalitas tinggi dan bahkan kader yang duduk di kepengurusan ini memiliki sumber daya manusia (SDM) yang cukup baik. Namun kemajuan organisasi perlu adanya kerja sama antar semua pengurus ranting," ujarnya.
Sekretaris Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Sumatera Utara, Ahmad Kamil Lubis yang hadir sebagai keynote speak pun menegaskan, semua pengurus badan otonom (Banom) kepemudaan Nahdlatul Ulama (NU) siap mengabdi untuk agama, bangsa, dan Negera Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Para pengurus ini adalah kader-kader yang siap mengabdi kepada agama, nusa, dan bangsa melalui GP Ansor. Hal ini dibuktikan dengan sumpah dan janji yang sudah diucapkan. Yaitu setia memelihara ajaran Islam ahlussunnah wal-jamaah dan setia membela dan mempertahankan ideologi Pancasila dan NKRI," tegasnya.
Meski demikian, seberapa kuat pengabdian mereka akan diuji dalam masa kepengurusan yang akan berjalan dalam dua tahun nanti. “Kita uji dalam dua tahun ke depan. Seleksi alam akan membuktikan. Dari pengurus ini bisa menggerakkan organisasi di Ranting apa tidak? Kita uji dalam dua tahun ke depan,” ucapnya.
Karena itu ia memberikan banyak motivasi dan berharap semangat pengabdian kepada organisasi tidak hanya sampai pelantikan saja. Namun lebih dari itu, semangat berkhidmah harus terus tumbuh selama menjadi kader Ansor.
“Apakah semangat saat dilantik saja? Apakah semangat saat dilantik dan penutupan untuk pertanggungjawaban? Ataukah betul-betul ingin khidmah?,” tukasnya.
Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Padang Lawas Ayahanda Ahmad Sanusi Daulay menambahkan, menjadi kader Ansor harus mencerminkan pribadi muslim yang baik, penolong, dan berakhlak mulia.
"Pesan saya, seluruh kader Ansor maupun Barisan Ansor Serbaguna (Banser) agar selalu menjaga tutur kata, sikap, dan perbuatan di tengah-tengah masyarakat," ucapnya.
Kontributor: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: Abdul Muiz
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua