Surabaya, NU Online
Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Jawa Timur tetap menggelar shalat Jumat di tengah wabah Covid 19. Meski begitu, dari berbagai kejadian dilakukan evaluasi terkait penerapan prosedur yang ujung-ujungnya membuat nyaman jamaah. Dan salah satunya adalah jamaah diminta membawa sandalnya masuk masjid.
“Setelah melakukan evaluasi, kami menerapkan standar operasional prosedur baru sebagai tambahan yaitu masjid membagikan tas plastik sebagai tempat sandal. Lalu sandal jamaah dibawa masuk dan diletakkan di sampingnya,” kata H Helmy M Noor, Jumat (3/4).
Sekretaris Badan Pengelola Masjid Al-Akbar Surabaya atau BPP MAS ini mengatakan setelah melakukan evaluasi pengurus menemukan ketidaknyamanan jamaah setelah shalat Jumat harus berkerumun guna mencari sandalnya masing-masing.
“Inilah tujuan kami, agar setelah shalat Jumat tidak berkerumun mencari sandalnya masing-masing,” tuturnya.
Evaluasi lain yang dilakukan adalah dengan mengumumkan bahwa tidak ada kotak infak yang berjalan. Hal tersebut tentu saja dengan berbagai pertimbangan, khususnya menyelamatkan jamaah.
“Kami telah menyiapkan kotak infak di setiap pintu masjid. Bagi jamaah yang ingin bersedekah sebagian hartanya, disilakan untuk menuju setiap pintu masjid,” tuturnya.
Kotak infak tidak lagi berjalan seperti biasanya, karena ini ikhtiar bersama bahwa jika tetap seperti itu mengkhawatirkan tertular virus Corona dengan mudah.
Hingga kini, Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya masih menerapkan standar prosedur seperti menyiapkan empat bilik sterilisasi atau bilik disinfektan di empat pintu masuk. Dua pintu masuk di sisi utara, satu pintu di sisi timur dan satu pintu di sisi selatan.
Selain itu petugas membagikan masker secara gratis dan meminta para jamaah mencuci tangan dengan hand sanitizer. Demikian pula mereka diharuskan melakukan pengecekan suhu badan dengan thermal scener yang disediakan petugas.
“Ini upaya dan ikhtiar kami, agar jamaah tetap tenang dan tidak perlu khawatir lagi. Selain ikhtiar dhahir, kami selalu meminta kepada khatib dan imam agar berdoa supaya wabah pandemi Covid-19 ini segera diangkat dari bumi Indonesia,” tutup Helmy.
Kontributor: Rof Maulana
Editor: Ibnu Nawawi