Antisipasi Dampak Darurat Covid-19, PMII Jember Bagikan Beras
Jumat, 3 April 2020 | 00:30 WIB
Ketua PC PMII Jember, Jawa Timur Baijuri saat membagikan beras kepada warga dalam aksi sosial, Kamis (2/3). (Foto: NU Online/Aryudi AR)
Aryudi A Razaq
Kontributor
Jember, NU Online
Munculnya Covid-19 tidak saja menjelma sebagai pencabut nyawa manusia tapi juga melahirkan dampak sosial yang cukup mengkhawatirkan, yaitu terpuruknya ekonomi masyarakat akibat penerapan status darurat Corona. Darurat Corona yang dimulai sejak 29 Februari 2020, dan akan berakhir 29 Mei 2020 itu, membuat peredaran roda perekonomian cukup tersendat.
Pembatasan jam operasional pasar tradisional, kian memperparah kondisi ekonomi masyarakat, khususnya kelas menengah ke bawah. Di sejumlah titik, denyut nadi ekonomi menjadi lengang, stagnan. Akibatnya, tidak sedikit masyarakat yang tergerus pendapatannya, bahkan untuk sementara kehilangan mata pencaharian. Miris.
Itulah yang menginisiasi Pengurus Cabang (PC) PMII Jember, Jawa Timur memberikan beras kepada warga, khususnya yang terdampak kebijakan daruat Corona, Kamis (2/3). Beras dalam kantong plastik berukuran 5 kilogam itu, dibagikan kepada para tukang becak, pemulung , dan fakir miskin di sejumlah titik, di antaranya terminal Arjasa, jalan Mastrip, dan seputar terminal Pakusari.
“Kami ingin meringankan beban mereka, karena beban mereka tambah berat setelah ada Corona,” ucap PC PMII Jember, Baijuri kepada NU Online di sela-sela aksi sosial tersebut.
Menurut lelaki kelahiran Bondowoso itu, munculnya Corona menimbulkan masalah sosial baru yang cukup mempirhatinkan. Betapa tidak, orang-orang yang selama ini menggantungkan hidupnya di jalan, pasar, trotoar, dan sebagainya jelas akan terpukul dengan beberapa kebijakan pemerintah untuk menghalau Covid-19. Apalagi bagi mereka yang sejauh ini hidupnya sudah susah, tentu akan lebih susah setelah lahan pekerjaannya tergerus. Mereka bekerja hari ini untuk dimakan hari ini juga.
“Ini sungguh memilukan,” tuturnya
Mahasiswa Pascasarjana jurusan Ekonomi Syariah IAIN Jember itu menegaskan, walaupun pemerintah juga memberikan konpensasi terhadap masyarakat terdampak kebijakan terkait Covid-19, namun itu belum menyentuh kebutuhan yang paling dasar, yaitu kebutuhan sehari-hari untuk menyambung hidup.
“Ini harus menjadi tanggungjawab bersama untuk membantu mereka, terutama pemerintah daerah” lanjutnya.
Baijuri mendesak Pemerintah Kabupaten Jember untuk segera mengambil kebijakan yang efisien dan cepat terkait dengan dampak pembatasan jam operasional pasar tradisional. Paling tidak, ada relokasi anggaran untuk membantu mereka agar dapur mereka tetap mengepul.
“Saya kira bisa, apalagi Pilkada ditunda, dan anggarannya bisa dialokasikan untuk itu,” jelasnya.
Aksi sosial yang bekerjasama dengan Baznas Jember itu menghabiskan 125 kilogram beras. Aksi serupa akan terus berlanjut dengan sasaran titik berbeda di hari-hari mendatang.
“Betapapun kecilnya, itu bisa membantu meringankan beban masyarakt kecil,” pungkasnya.
Pewarta: Aryudi AR
Editor: Ibnu Nawawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua