Daerah MUKTAMAR KE-34 NU

Bangun Gedung NU, Koin Muktamar di Jayapura Tersendat

Sabtu, 15 Februari 2020 | 01:30 WIB

Bangun Gedung NU, Koin Muktamar di Jayapura Tersendat

PCNU Kabupaten Jayapura saat pelantikan dan peletakan batu pertama gedung NU setempat. (Foto: NU Online/istimewa)

Jakarta, NU Online 
Gerakan Koin Muktamar di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua masih tersendat lantaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) setempat masih disibukkan dengan agenda lain yang juga membutuhkan dana, yaitu pembangunan kantor. Peletakan batu pertama pembangunan  gedung dua lantai itu dilakukan Rabu (15/1) lalu.
 
“Alhamdulillah, yang lama sekali kami cita-citakan (pembangunan kantor NU) kini sudah dimulai. Semoga  lancar,” kata Ketua PCNU Kabupaten Jayapura, Ustadz Zainuri Thoha kepada NU Online melalui sambungan telepon, Jumat (14/2).
 
Menurutnya, dana pembangunan gedung tersebut dikumpulkan dari pengurus dan warga NU setempat. Meskipun dananya  belum mencukupi, namun pembangunannya sudah dimulai dengan harapan pembiayaan berikutnya bisa dipikul bersama. Baik oleh warga NU atau Nahdliyin Jayapura maupun pihak lain yang berniat menyumbang.
 
“Ini (dananya) sambil jalan, tapi insyaallah selesai. Kami menginginakn dalam satu tahun ke depan, pembangunan kantor itu sudah rampung,” terang  Ustadz Zainuri, sapaan akrabnya.
 
Bangunan yang terletak di Dusun Doyobaru, Distrik Waybu, Kabupaten Jayapura tersebut,  lumayan besar yaitu berukuran 12 x 30 meter persegi. Di lantai atas dipergunakan untuk masjid, dan di samping kiri dan kanan untuk aula dan Kantor Lembaga Pendidikan Ma’arif NU. Sedangkan lantai bawah untuk kantor PCNU. Luas tanah keseluruhan adalah 50 x 50 meter persegi. 
 
“Mohon doanya semoga cepat selesai, dan terus terang Koin Muktamar agak  tersendat,” jelasnya.
 
Meski tersendat, bukan berarti Koin Muktamar diabaikan. Kata Ustadz Zainuri, PCNU Kabupaten Jayapura bertekad untuk menyukseskan Muktamar ke-34 NU tersebut. Apalagi muktamar yang akan berlangsung di Lampung itu dibiayai secara swadaya, sehingga Nahdliyin punya tanggungjawab untuk memikul pembiayaannya. 
 
“Terus terang ini (Muktamar ke-34) membanggakan karena digelar secara mandiri. Dan saya lihat masyarakat antusias sekali untuk menyumbang uang dan kebutuhan lainya buat kepentingan muktamar,” urainya.
 
Lelaki kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur itu menegaskan, Koin Muktamar juga akan diluncurkan nanti. Namun biasanya untuk keperluan pendanaan acara-acara besar NU, seluruh  pengurus PCNU dan lembaga mengadakan  urunan.
 
“Biasanya dadakan kita urunannya,” pungkas dia.
 
 
Pewarta: Aryudi AR 
Editor: Ibnu Nawawi