Daerah

Bekali Kader Muda NU, IPNU-IPPNU Kudus Gelar Ngaji Rutin Selapanan

Senin, 15 Juli 2019 | 16:30 WIB

Bekali Kader Muda NU, IPNU-IPPNU Kudus Gelar Ngaji Rutin Selapanan

Ngaji Aswaja bersama Aswaja Center Kudus, Jateng

Kudus, NU Online
Untuk membekali generasi muda Nahdlatul Ulama di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulma (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatl Ulama (IPPNU) Kudus menggelar 'Ngaji Aswaja' rutin selapanan.

Kegiatan perdana berlangsung di Gedung Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Gebog pada Ahad (11/7) diikuti oleh jajaran pengurus PNU-IPPNU dan kader.

Ketua PC IPNU Kudus Chasan Fauzi menjelaskan, kegiatan ngaji selapanan ini merupakan salah satu program kerja Departemen Dakwah dan Perekonomian PC IPNU-IPPNU Kudus.

"Program ngaji aswaja merupakan sebuah upaya untuk membekali generasi muda untuk mengerti dan memahami sejak dini tentang ajaran Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja) An-Nahdliyah yang menjadi pegangan Nahdlatul Ulama," ujarnya.
 
Dikatakan, dirinya telah merancang agar ngaji aswaja bisa digelar bergiliran (road show) selapan sekali di sembilan kecamatan yang ada di Kabupaten Kudus.

“Sesibuk apapun kita dalam berorganisasi, jangan sampai melupakan ideologi dan akidah aswaja. Sesibuk apapun kita perlu ngaji. Perlu ngangsu kaweruh dari kitab-kitab karangan KH Hasyim Asy’ari dan ulama NU lainnya,” ujarnya.

Saat ini lanjutnya, serangan akidah aswaja dari kelompok lain sedang gencar dilakukan hingga masuk ke lembaga pendidikan formal. IPNU-IPPNU harus memberikan pembekalan yang cukup seputar amaliah aswaja. Dengan cara seperti ini, dia berharap kader-kader muda NU tetap kokoh dan teguh untuk tetap bersama ulama NU.

"Serangan dari pihak luar cukup masif dilakukan, dan kita berupaya melakukan proteksi agar kader muda NU tidak terpengaruh sama sekali," tandasnya. 

Dia menambahkan, ngaji aswaja ini diasuh oleh aktivis Aswaja Center Kabupaten Kudus, Kiai Hasan Mafik. "Harapan Saya, ke depan setiap PAC juga bisa menggelar kegiatan Ngaji Aswaja secara mandiri," katanya.

Kiai Hasan Mafik, dalam ngaji aswaja itu, antara lain memaparkan mengenai empat ciri Aswaja, yakni tawassuth, tawazun, i’tidal, dan tasamuh. "Empat ciri Aswaja ini perlu dipahami," ungkapnya.

Dinda, salah satu pelajar mengapresiasi digelarnya ngaji aswaja ini. “Saya berharap ngaji aswaja ini bisa berjalan terus menerus dan membawa kebaikan bagi umat,” katanya. (Adib/Muiz)