Jombang, NU Online
Sebagaimana di berbagai daerah lainnya, kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur juga melakukan menyemprotan cairan disinfektan di sejumlah titik, seperti di masjid, mushala, pondok pesantren, dan madrasah. Hal ini sebagai upaya pencegahan terhadap menyebaran virus Corona (Covid-19).
Namun, ada yang menarik dalam penyemprotan tersebut. Kader Ansor dan Banser tidak hanya menyasar tempat-tempat ibadah umat Muslim, tetapi juga tempat ibadah non-Muslim. Seperti tempat ibadah umat Kristen, gereja.
"Seperti halnya kader Ansor-Banser di Kecamatan Mojoagung, Jombang yang melakukan penyemprotan di Gereja Bethel," kata Wakil Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Jombang A Baidlawi kepada NU Online, Sabtu (11/4).
Ia pun ikut serta turun langsung mendampingi kader Ansor-Banser Mojoagung saat melakukan penyemprotan di gereja.
Aspek kepercayaan warga di Jombang memang cukup komplit. Hal ini dibuktikan dengan adanya ragam tempat ibadah umat beragama di beberapa titik, misalnya di Kecamatan Jombang, Mojoagung, Mojowarno, Wonosalam dan beberapa daerah lainnya.
Di sejumlah titik itu masyarakat bisa menemui tempat ibadah tidak hanya milik umat Muslim, melainkan juga non-Muslim. Kendati demikian, kebersamaan warga Muslim dengan mereka berjalan demikian baik, begitu juga sebaliknya.
Sementara penyemprotan yang dilakukan kader Ansor-Banser menurut Baidlawi merupakan wujud pengejawantahan dari kebersamaan yang selama ini dibangun dengan sangat baik. Pada situasi merebaknya Covid-19 seperti sekarang ini, lanjutnya, bersinergi dalam aksi bisa mempercepat memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
"Mari bersama-sama melakukan aksi-aksi nyata mencegah sekaligus mempercepat 'mengusir' Covid-19 dari bumi Indonesia ini," jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua PC GP Ansor Jombang, H Zulfikar Damam Ikhwanto menyebutkan, segala upaya yang telah dilakukan Ansor dan Banser ini adalah bagian dari komitmen kemanusiaan GP Ansor Jombang. Terlebih Ansor sendiri sudah lama menjadi bagian dari Forum Lintas Agama dan Keyakinan di Kabupaten Jombang, sebuah forum yang diisi oleh warga dari berbagai agama.
Baginya pandemi Covid-19 adalah permasalahan bersama yang tidak boleh dipandang berdasarkan perbedaan agama dan kepercayaan.
"Sebab siapapun dapat berpotensi menyebarkan virus ini. Program ini merupakan bagian dari kontribusi kami mencegah penyebaran virus Corona sekaligus upaya merawat toleransi dan kerukunan hidup antar umat beragama di Indonesia," pungkasnya.
Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Muhammad Faizin