Jombang, NU Online
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Falakiyah Nahdaltul Ulama (LFNU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur telah membuat dan mencetak jadwal imsakiyah Ramadhan 1441 H. Jadwal itu akan disebar di sejumlah masjid dan mushala NU yang berada di setiap kecamatan di Jombang.
Ketua PC LFNU Jombang, Mujazun mengungkapkan, jumlah jadwal imsakiyah yang sudah dicetak sebanyak 2.100. Masing-masing masjid dan mushala di tingkat kecamatan akan mendapatkan 100 lembar imsakiyah. Sementara biaya percetakannya ditanggung oleh Baitul Mal wat Tamwil Nahdlatul Ulama (BMTNU).
"Jadwal itu sebagai pedoman pelaksanaan ibadah puasa dalam mengawali dan mengakhiri puasa Ramadhan. Kita mencetak 2.100 lembar bekerja sama dengan BMTNU Jombang," katanya kepada NU Online, Kamis (9/4).
Dirinya mengaku, penyebaran jadwal tersebut dipastikan rampung pada bulan April ini. Dan sebelum memasuki bulan Ramadhan, semua masjid dan mushala yang dituju sudah memiliki jadwal itu.
Sementara dalam proses pendistribusiannya, kata dia, LFNU menggandeng Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU). Hal ini penting menurutnya agar pembagian jadwal itu lebih mudah dan tepat sasaran, yakni masjid dan mushala di bawah garis koordinasi LTMNU.
"Jadwal ini akan segera didistribusikan dan ditempel di masjid juga mushala. Dalam pendistribusian ini tentu kami bekerja sama dengan lembaga lain yakni LTMNU Jombang yang membawai urusan masjid dan mushala di Kabupaten Jombang," jelasnya.
Ia mengatakan, LFNU Jombang rutin setiap menjelang Ramadhan membuat jadwal imsakiyah. Di samping karena permintaan banyak dari masyarakat, jadwal itu juga seringkali menjadi acuan utama mereka dalam memastikan waktu berbuka puasa, sahur, dan waktu imsak.
"Semoga jadwal ini bermanfaat bagi warga NU dan umat Islam di Kabupaten Jombang pada umumnya," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua PC LTMNU Jombang, Moh Makmun menegaskan, jadwal tersebut akan diberikan ke masjid-masjid NU se-Kabupaten Jombang sebagai acuan dan pedoman takmir dalam memulai waktu shalat dan ibadah-ibadah dalam puasa Ramadhan
"Jangan sampai ada masjid yang belum waktunya Maghrib sudah azan duluan. Ini bahaya bagi jamaah, sebab yang mendengar azan tersebut langsung berbuka. Kalau demikian bisa batal puasanya. Dan yang paling bertanggungjawab adalah takmir masjid tersebut," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Makmun itu, menambahkan, di samping jadwal versi cetak, LTMNU juga menyebarkan versi Pdf kepada para takmir masjid dan jamaahnya. Hal ini dimaksudkan agar bisa memudahkan jamaah apabila sewaktu-waktu hendak melihatnya di gadgetnya masing-masing.
"Dengan demikian andaikata ada azan Maghrib yang belum waktunya, maka jamaah bisa mengoreksi dan menegur muadzin dan takmir. Inilah yang dinamakan fungsi kontrol jamaah kepada takmir," pungkasnya.
Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Muhammad Faizin