Daerah

Eko SY Simanjuntak Terpilih Menjadi Ketua GP Ansor Kabupaten Simalungun

Sabtu, 19 Juni 2021 | 14:30 WIB

Eko SY Simanjuntak Terpilih Menjadi Ketua GP Ansor Kabupaten Simalungun

Konferensi Cabang VIII di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun, Rabu (16/6). (Foto: Istimewa)

Simalungun, NU Online
Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara menggelar Konferensi Cabang VIII di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun, Rabu (16/6). Konferensi ini adalah media untuk konsolidasi organisasi guna menetapkan program kerja 4 tahun ke depan dan memilih pengurus baru.


Pada Konferensi tersebut terpilih secara aklamasi Eko Satria Yogi Simanjuntak sebagai Ketua PC GP Ansor Kabupaten Simalungun masa khidmat 2021-2025.


Saat membuka acara tersebut secara resmi, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Sumatera Utara Ficki Padli Pardede meminta kepada kader Ansor dan Banser di Kabupaten Simalungun untuk menjadikan forum konferensi tersebut sebagai momentum membangkitkan kembali GP Ansor di Simalungun.


"Berbagai tantangan itu tidak boleh menyurutkan langkah kita, tapi harus menjadi cambuk bagi kita, segenap kader GP Ansor, untuk mengambil peran lebih baik dan bergerak lebih cepat dalam satu komando organisasi," tegas Ficki dalam rilis yang diterima NU Online.


Sementara pada kesempatan tersebut, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Simalungun H Sakoanda Siregar mengatakan bahwa GP Ansor dituntut mampu beradaptasi dengan perubahan dan tren yang terjadi di Indonesia. Perubahan zaman tidak boleh menjadikan GP Ansor kehilangan jati diri sebagai kader Nahdlatul Ulama.


Hal ini menurutnya dilakukan dengan kaidah yang menjadi ciri khas NU yakni: Al Muhafadzatu alal Qadimis Shalih wal Akhdu bil Jadidil Ashlah yakni mempertahankan tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi baru yang lebih baik.


Selain keluarga besar NU dan GP Ansor, tampak hadir pada konferensi tersebut sejumlah organisasi kepemudaan Islam di Kabupaten Simalungun seperti Gerakan Pemuda Alwashliyah, Pemuda Muhammadiyah, dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia.


Editor: Muhammad Faizin