Daerah

Fenomena Gerhana Tak Berhubungan dengan Nasib Seseorang

Kamis, 27 Mei 2021 | 10:30 WIB

Fenomena Gerhana Tak Berhubungan dengan Nasib Seseorang

Gerhana bulan media tingkatkan ketakwaan kepada Allah. (Foto: NOJ/BIa)

Garut, NU Online
Salah satu tradisi yang ada di sebagian masyarakat ketika terjadi gerhana bulan atau matahari adalah harus melakukan sesuatu yang dianggap tidak rasional, misalnya bagi wanita hamil mesti berada di bawah meja selama gerhana berlangsung. Jika tidak nanti bayinya akan lahir dengan wajah sebagian berwarna hitam dan sebagian lagi putih atau coklat.


Mengenai hal ini, Pengasuh Pesantren Al-`Aonillah, Kiai Mukhtar Ghozali mengatakan bahwa hal tersebut merupakan kearifan lokal yang perlu kita hormati walaupun sebenarnya tidak ada hubungan dengan gerhana. Sebab dalam sebuah hadits telah disebutkan bahwa gerhana tidak ada kaitannya dengan nasib seseorang.


“Hal ini sudah disampaikan oleh Rasulullah Saw dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Baginda Siti Aisyah RA," ungkap Kiai Mukhtar di Masjid Asy-Syukur Komplek Pesantren Al-Aonillah, Jalan Berdikari, Limbangan, Garut, Rabu (26/5) malam.


Jika diterjemahkan, kutipan hadits tersebut kurang lebih adalah: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang".


Kiai Mukhtar yang juga Wakil Ketua MWCNU Limbangan ini menambahkan bahwa di saat terjadi gerhana, Rasulullah sangat menganjurkan kepada umat Islam untuk melaksanakan shalat sunnah, berdoa, bersedekah dan bertakbir mengagungkan Allah SWT.


“Untuk itu di malam yang cukup langka ini karena sangat jarang terjadi, mari kita perbanyak berdoa dan juga bersedekah kepada tetangga, saudara ataupun kerabat,” ajaknya.


Selain itu, Kiai Mukhtar juga mengingatkan kepada jamaah untuk selalu meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT sebab hal itu adalah keutamaan yang akan membawa kebahagiaan sekaligus bisa menyelamatkan manusia di dunia, terlebih lagi di akhirat.


“Iman dan taqwa ini bisa menjadi washilah kita untuk mendapatkan sa'adatuddarain, kebahagiaan dunia dan akhirat, tapi yang lebih diharapkan lagi adalah kebahagiaan di akhirat karena kehidupan akhirat jauh lebih baik dari pada kehidupan dunia,” ujarnya mengutip ayat Al-Qur`an dalam Surat Ad-Duha.


Dalam kesempatan tersebut, secara tersirat Kiai Mukhtar berpesan kepada orang yang tidak melakukan kearifan lokal saat terjadi gerhana agar tidak perlu cemas atau khawatir. Karena menurutnya semuanya akan baik-baik saja selama di hati kita ada iman dan taqwa sekaligus mampu melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.


Kontributor: Aiz Luthfi
Editor: Muhammad Faizin