Festival Dolanan Tradisional IPNU IPPNU Kudus Berlangsung Meriah
Senin, 9 Maret 2020 | 05:45 WIB
Ratusan pelajar larut dalam gempita festival dolanan tradisional di lapangan Peganjaran, Bae, Kudus, Ahad (8/3). (Foto: Dok. IPNU Kudus)
Afina Izzati
Kontributor
Festival Dolanan Tradisional yang digelar Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kudus, Ahad (8/3), berlangsung meriah. Kegiatan itu menggandeng sekitar 500 pelajar di Kudus sebagai peserta.
Ketua panitia pengarah atau Steering Committee (SC) Choiril Anwar mengatakan, festival dalam rangka memperingati harlah ke-66 IPNU dan ke-65 IPPNU itu mengusung tema 'Melestarikan Tradisi.'
“Dalam acara yang kami selenggarakan ini diikuti sekitar 500 pelajar. Peserta lomba diambil dari sembilan Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU dan IPPNU se-Kabupaten Kudus,” ungkap Anwar, sapaan akrabnya.
Acara tersebut, menurut keterangannya, terselenggara sejak pukul 1 siang hingga 5 sore. Festival digelar di Lapangan Desa Peganjaran, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Ia menyebut sejumlah permainan yang diperlombakan kemarin.
“Banyak permainannya. Ada bentengan, gobak sodor, jinaboy, tarik tambang, balap bakiak, estafet batok kelapa. Kami benar-benar mempertimbangkan pemilihan permainan tradisional yang kini punah,” terang Anwar kepada NU Online, Ahad (8/3), usai acara.
Selain lomba tersebut, Anwar menambahkan, pihaknya juga menggelar lomba lukis pensil, baca cipta puisi, film pendek, dan jurnalis on the spot yang diikuti para siswa SMA sederajat di Kota Kretek itu.
Dalam kemasan acara yang cukup meriah dan heboh, panitia memberikan sejumlah hadiah berupa tropi dan piagam untuk setiap pemenang. Tidak hanya itu, panitia juga menyiapkan doorprize untuk juara umum.
Wakil Ketua Bidang Olahraga, Seni dan Budaya IPNU Kudus ini mengungkapkan, meski gerimis mewarnai kegiatan siang kemarin, namun tidak ada halangan berarti. Peserta tetap semangat meramaikan kegiatan hingga menjelang petang.
Hal senada dikatakan Ketua PC IPNU Kudus Muchammad Chasan Fauzi. Ia menceritakan, peserta begitu antusias mengikuti setiap tahap perlombaan. Sebab, permainan tersebut mengingatkan masa kecil mereka. Selain itu, festival menjadi ajang pelestarian tradisi dolanan yang kini telah hampir hilang.
“Kegiatan yang diselenggarakan dua tahun sekali ini ingin memberikan kesadaran begitu pentingnya melestarikan warisan permainan zaman dahulu. Ini penting untuk menumbuhkan jiwa sosial di kalangan pelajar dan remaja milenial,” tandasnya.
Fauzi berpesan, kegiatan dolanan tradisional ini agar dapat dijadikan sebagai wadah menjalin silaturrahim antar-PAC serta seluruh elemen IPNU dan IPPNU se-Kabupaten Kudus. Harapan serupa juga disampaikan Anwar. Ia berharap, dolanan tradisional kembali membumi, khususnya di kalangan pelajar Kota Kudus dan sekitarnya.
Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua