Daerah

Forum Kajian Kitab Jawahirul Ma'ani Kenalkan Syekh Abdul Qadir Jailani

Selasa, 16 Juli 2019 | 00:00 WIB

Forum Kajian Kitab Jawahirul Ma'ani Kenalkan Syekh Abdul Qadir Jailani

Jamaah ngaji kitab Jawahirul ma'ani Kabupaten Lebak, Banten

Jakarta, NU Online
Setiap satu bulan sekali Jamaah Manaqib Jawahirul Ma'ani keliling ke pesantren-pesantren untuk membedah biografi Syech Abdul Qadir  Jailani. Jamaah yang mengatasnamakan forum pengamal kitab Jawahirul Ma'ani Kabupaten Lebak, Banten itu konsisten menyelesaikan isi dari kitab tersebut.

Setiap bulannya pesantren yang di datangi berbeda beda, dari kawasan Lebak utara sampai ke Lebak Selatan para kiai berkumpul hanya sekedar menggali bagaimana sosok Syech Abdul Qadir Jailani.

Kitab yang ditulis ulama Nusantara KH Ahmad Jauhari Umar, Pasuruan, Jawa Timur itu terus diminati para pecinta kitab kuning untuk dijadikan rujukan dalam memahami makna hidup.

Selain bersilaturahim pengajian juga mempererat persatuan para tokoh agama, sehingga komitmen mengayomi masyarakat kian terlihat. Pengajian digelar dibarengi dengan berbagai rangkaian acara antara lain 'babacakan bareng' dan kegiatan syukuran lain. Juga dibuka untuk umum bagi masyarakat atau santri.

Pada Ahad (14/7) kemarin giliran Pesantren Al-Farhan, Cipanas-Lebak menjadi tuan rumah pengajian, hadir pada kesempatan itu puluhan pimpinan pondok pesantren di Kabupaten Lebak beserta para santri.

Direktur Pesantren Al-Farhan, Deden Al-Farhan mengatakan bersyukur ditunjuk menjadi penyelenggara pengajian bulanan kitab kuning. Menurutnya, apapun bentuk dan kondisinya acara pengajian wajib didukung agar masyarakat dan santri bisa mengambil teladan dari ulama besar seperti Syech Abdul Qadir Jailani.

"Beliau waliyullah, seorang ulama fiqih yang memiliki ilmu yang istimewa, patut kita ketahui terutama oleh kalangan muda," katanya dalam rilis yang diterima NU Online, Senin (15/7).

Deden menuturkan, Syech Abdul Qadir Jailani adalah ulama fiqih yang sangat dihormati oleh kalangan ulama sunni juga termasuk wali dalam dunia tarekat dan sufisme.  Semenara Kitab Manaqib Jawahirul Ma'ani adalah manaqib atau riwayat hidup yang menceritakan tentang Sulthonul Auliya' Syech Abdul Qadir Al-Jilani.

"Mulai dari kelahirannya, perjalanan beliau menuntut ilmu, karomah-karomahnya, sampai pada wafatnya," ucapnya.

Dulu kata Deden, penulis Kitab 'mengijazahkan' manaqib kepada para murid-muridnya. Dari murid-murid beliau itulah manaqib akhirnya tersebar luas ke seluruh nusantara bahkan sampai ke sejumlah manca negara.

"Pada halaman-halaman belakang juga dijelaskan manfaat dari manaqib juga cara pengamalannya. Misalnya, supaya bisa mendapatkan ilmu laduni dan luas rezki, maka setiap hari membaca wirid Ya Badii' 946x," ungkapnya. (Abdul Rahman Ahdori/Muiz)