Daerah KONFERWIL NU JATENG

Gaya Politik Praktis Jangan Digunakan di Arena Konferwil

Sabtu, 7 Juli 2018 | 13:15 WIB

Gaya Politik Praktis Jangan Digunakan di Arena Konferwil

Masyarakat smabut Konferwil NU Jateng

Grobogan, NU Online
Pengurus Wilayah Rabithah Maahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (PW RMI NU) Jateng mengajak para peserta Konferensi Wilayah Nahdlatul Ulama (Konferwil NU) Jateng XV untuk mengedepankan ruh pesantren, yakni menjunjung tinggi akhlak santri dan menjaga marwah kiai. 

Ketua PW RMI NU Jateng Gus Mandzur Labib mengatakan, Konferwil NU adalah forumnya para ulama. NU sendiri adalah milik ulama. Tempat Konferwil pun di pondok pesantren salaf di desa santri. Yaitu di Pondok Pesantren Miftahul Huda Ngroto, Gubug, Grobogan yang diasuh oleh ulama kharismatik pemimpin jamaah Al Khidmah KH Munir Abdullah.

"Konferwil harus kedepankan ruh pesantren. Harus menjunjung tinggi akhlak santri dan menjaga marwah kiai," tuturnya di sela pembukaan Konferwil, Sabtu (7/7) pagi. 

Gus Mandzur menjelaskan, permintaannya tersebut untuk menegaskan agar jangan ada gerakan yang tidak mencerminkan akhlak santri di dalam Konferwil. Dia sangat prihatin apabila ada cara cara politik praktis dalam ajang dukung mendukung calon rais syuriyah maupun calon ketua tanfidziyah. 

"Saya sangat prihatin apabila ada gerakan model politik praktis di arena Konferwil ini. Gaya partai politik jangan digunakan untuk ajang dukung mendukung," pesannya didampingi para pengurus RMI Jateng dan pengurus RMI cabang yang hadir. 

Mendukung pernyataan tersebut, Pengurus Cabang RMI Lasem Imam Baehaqi mengatakan, para kiai sepuh telah berpesan agar Konferwil PWNU Jateng ini benar benar menjiwai semangat 'kembali ke pesantren'. Hal itu sebagai semangat back to basic yang telah ditetapkan di Muktamat NU ke-33 tahun 2015 lalu, bahwa setiap kegiatan besar NU harus diselenggarakan di dalam pondok pesantren dan menjiwai kemuliaan ilmu pesantren. 

"Pesan kiai sepuh maupun amanat Muktamar, Konferwil ini harus menjiwai semagat kembali ke pesantren," ujar pengasuh Pesantren Ma`hadul Ilmi Asy Syar`i (MIS) Sarang Rembang ini. (Ichwan/Kendi Setiawan)