Daerah

Geliat Perkembangan MTs NU Sitail Perlu Dukungan Pemerintah Daerah

Jumat, 29 November 2019 | 09:30 WIB

Geliat Perkembangan MTs NU Sitail Perlu Dukungan Pemerintah Daerah

Sebagian bangunan MTs NU Sitail, Tegal. (Foto: NU Online/Tahmid)

Tegal, NU Online
Berdiri sejak 2007, sampai sekarang kondisi Madrasah Tsanawiyah (MTs) NU Sitail yang berada di Desa Sitail RT 01 RW 02 Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal, Jawa Tengah masih perlu banyak mendapat perhatian. Pasalnya, proses kegiatan belajar mengajar masih menumpang di ruangan Madrasah Diniyyah Awwaliyah (MDA) setempat.
 
Wakil Kepala Bidang Sarana Prasarana Khosim mengatakan bahwa saat ini MTs NU Sitail memiliki murid sebanyak 115 orang. 
 
"Kami terpaksa menggunakan lokal MDA, karena memang MTs NU Sitail belum punya ruang kelas yang memadai, ada satu ruang kelas yang terletak di sebelah barat gedung MDA tapi belum bisa digunakan karena terkendala kekurangan mebeler, sehingga dalam kegiatan belajar mengajar semua siswa terpaksa meminjam ruang kelas MDA," paparnya Jum'at (29/11).
 
Dilanjutkannya, pihaknya telah melakukan berbagai upaya pengajuan untuk penambahan lokal tersebut. 
 
"Alhamdulillah tahun 2019 ini ada bantuan dari CSR Mandiri lewat aspirasi dewan dan pengajuan lewat Pemerintah Kabupaten Tegal semoga tahun 2020 bisa terealisasikan. Terakhir mendapatkan bantuan 2011 lalu dari pemerintah Kabupaten Tegal, berupa satu ruang kelas baru," paparnya.
 
Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan lokal madrasahnya, dia membutuhkan minimal lima lokal lagi untuk menampung semua siswa. Sementara saat ini lokal MDA tersebut masih dipergunakan dua waktu. Siang dipakai MDA dan pagi dipergunakan MTs.
 
Khosim menambahkan bahwa grafik jumlah peserta didik di madrasah tersebut menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Banyaknya peserta didik di madrasah tersebut menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap masyarakat cukup tinggi.
 
Khosim pun mengutip pernyataan Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah (KSSK) Kemenag, Ahmad Umar beberapa waktu lalu yang berharap madrasah bisa mendapatkan bantuan anggaran dari APBD.
 
Adanya keterlibatan Pemda dalam membantu madrasah akan menjadikan kualitas pendidikan di daerah seimbang. Kendala saat ini adalah anggapan pemda yang menilai madrasah milik pemerintah pusat dalam hal ini Kemenag. 
 
Terlepas dari itu, Khosim tetap menegaskan pihaknya akan tetap mengedepankan kemandirian dalam mengembangkan madrasah. Kualitas pendidikan terus diupayakan untuk mewujudkan kualitas peserta didik menjadi prioritas.
 
Kontributor: Tahmid
Editor: Muhammad Faizin