Jombang, NU Online
Lembaga Komunikasi Perguruan Tinggi (LKPT) Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur menggelar Diklat Khusus Korda Metropolis (Diksus 1). Kegiatan diselenggarakan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang.
Diksus 1 digelar selama tiga hari mulai Jumat hingga Ahad (6-8/12) dengan peserta sebanyak 30 orang. Mereka terdiri dari berbagai perwakilan Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) dan Pimpinan Cabang (PC) IPNU di Jawa Timur.
“Diksus 1 ini bertujuan mampu memberi solusi atas problem di lingkungan kampus maupun masyarakat secara luas dengan memetik keteladanan dari sisi kehidupan maupun pemikiran tokoh NU,” kata Deni selaku Direktur LKPT PW IPNU Jawa Timur, Ahad (8/12).
Lebih lanjut, Deni mengemukakan bahwa agenda ini akan berkelanjutan di berbagai koordinator daerah (Korda) yang ada di Jawa Timur. Dengan demikian, para tokoh NU dengan berbagai prestasi dan ide briliannya akan memberikan gambaran dalam meretas problematika umat dan bangsa.
Pada Diksus 1 ini mengkaji pemikiran enam tokoh Nahdlatul Ulama di antaranya KHM Hasyim Asy’ari, KH Abdul Wahab Chasbullah, KH Bisri Syansuri, KH Abdul Wahid Hasyim, KH Syaifuddin Zuhri dan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
“Para narasumber diambilkan dari para keluarga atau dzuriyahnya seperti Gus Athoillah yakni cicit KH Bisri Syansuri,” jelasnya.
Kegiatan dibuka oleh cucu KH Abd Wahab Chasbullah yakni Gus Azam Choiruman Najih.
Dirinya sangat mendukung terselenggaranya kegiatan ini dan berharap agar Diksus 1 terkait kelas pemikiran sejumlah tokoh dapat diselenggarakan secara berkelanjutan.
“Diskusi atau acara seperti ini hendaknya terus dilaksanakan dan tidak hanya sampai di sini. Namun harus dilaksanakan secara berkelanjutan,” harapnya.
Very, Salah satu peserta dari Diksus perwakilan PKPT UIN Sunan Ampel Surabaya mengatakan kegiatan semacam ini perlu diadakan kembali di berbagain korda.
“Seperti pantura, mapas raya dan tapal kuda serta kawasan lainnya di Jawa Timur karena sangat bermanfaat guna mengulas sejarah dan pemikiran ulama pendiri NU,” tandasnya.
Kontributor: Rof Maulana
Editor: Ibnu Nawawi