Pasuruan, NU Online
Sosok KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur adalah pribadi yang lengkap. Pribadinya tidak pernah lekang dibahas baik dalam bentuk tulisan fiksi maupun non-fiksi. Dan hingga kini, masih banyak yang membahasnya kendati telah pergi selama satu dekade.
Berangkat dari hal tersebut, Komunitas Gitu Saja Kok Repot (KGSKR) Gusdurian Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur mengelar ‘Lokakarya Cerpen Millenial tentang Nilai, Pemikiran, dan Keteladanan Gus Dur’. Kegiatan merupakan salah satu rangkaian acara haul Gus Dur kesepuluh yang dilaksanakan oleh Gusdurian setempat.
Makhfud Syawaludin selaku Koordinator KGSKR Gusdurian Pasuruan menjelaskan bahwa sudah waktunya nilai, pemikiran, dan keteladanan Gus Dur juga dikenalkan melalui karya cerita pendek. Justru dengan cerita pendek, sosoknya kian lebih dikenal banyak kalangan.
"Melihat minat baca milenial terhadap cerpen, Gusdurian Pasuruan ingin memperkenalkan nilai, pemikiran, dan keteladanan Gus Dur melalui tulisan sastra, khususnya cerpen tersebut," kata alumnus pascasarjana PAI Multikultural Universitas Yudharta Pasuruan, Sabtu (4/1).
Diharapkan dengan munculnya karya cerpen, maka kalangan milenial dan siapa saja akan kian mengenal sosok Gus Dur dari tulisan yang berbeda. Dan acara yang digelar di Depot Anda Purwosari Pasuruan tersebut demikian diminati peserta.
Lokakarya difasilitatori oleh Endang Winarti, yang dalam dunia cerpen dikenal dengan nama Wina Bojonegoro. Sedangkan para peserta adalah mereka yang telah lolos seleksi sebelumnya telah diumumkan dalam malam puncak haul Gus Dur kesepuluh di Pasuruan, Kamis (26/12) lalu.
Dalam lokakarya, peserta selain melakukan presentasi karya, juga mendapatkan materi eksklusif tentang cerpen, yakni 10 resep menulis cerpen oleh Wina Bojonegoro.
“Wina Bojonegoro adalah penulis cerpenis produktif yang tahun 2018 menerima anugerah Sabda Budaya Dastra dari Universitas Brawijaya dan tahun 2020 ini akan melaunching buku cerpen terbarunya di Surabaya,” jelas dia.
Makhfud Syawaludin yakin bahwa akan banyak cerpen terkait Gus Dur yang dapat dihasilkan dari peserta yang memang memiliki kelebihan dalam bentuk tulisan tersebut.
Kontributor: Cici
Editor: Ibnu Nawawi