Puluhan mahasiswa Pascasarjana Universitas Hasyim Asyari (Unhasy) Tebuireng Jombang, Jawa Timur melakukan studi banding ilmiah ke Institut Agama Islam Darullughah Wadda'wah (IAI Dalwa) Bangil, Pasuruan, Jawa Timur. (NU Online/Syarif Abdurrahman)
Syarif Abdurrahman
Kontributor
Puluhan mahasiswa Pascasarjana Universitas Hasyim Asyari (Unhasy) Tebuireng Jombang, Jawa Timur melakukan studi banding ilmiah ke Institut Agama Islam Darullughah Wadda'wah (IAI Dalwa) Bangil, Pasuruan, Jawa Timur.
Menurut Ketua Pelaksana Studi Banding Ustadz Faishal Zulkarnain, pemilihan Dalwa sebagai tujuan kegiatan ini karena pesantren yang didirikan Abuya Habib Hasan bin Ahmad Baharun mengajarkan kemandirian dalam tata kelola lembaga dan kemandirian ekonomi. Hal ini sesuai dengan slogan Unhasy "The Real University of Pesantren and Entrepreneurship".
"Kegiatan ini masuk dalam program kampus Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Acara ini diikuti oleh seluruh mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam semester tiga," kata Ustadz Faishal Zulkarnain, Senin (16/12).
Ustadz Faishal Zulkarnain menjelaskan bahwa kunjungan ini, di antaranya karena keberhasilan Dalwa dalam mengelola berbagai jenis usaha yang mendukung perekonomian pesantren yang menjadi ciri khas pesantren tersebut. Usaha-usaha tersebut antara lain Hotel Dalwa Syari'ah, Dalwa Mart, perusahaan pembuatan roti, air minum kemasan, furnitur, fashion, percetakan, travel haji dan umrah, dan katering.
"Pesantren ini menarik, (sebab) selama setahun mereka bisa mengumpulkan laba kira-kira Rp130 miliar lebih. Ini bisa menopang gaji guru dan operasional pesantren. Mahasiswa magister perlu mempelajari ini karena rata-rata yang kuliah di Unhasy adalah guru dan pemilik lembaga pendidikan," tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, ustadz Faishal menyebutkan bahwa pesantren dan pendidikan Islam di Indonesia punya potensi besar dalam bidang ekonomi syariah. Ketika ekonomi mapan, maka lembaga tersebut bisa melakukan banyak hal. Karena tidak bergantung pada bantuan dari donatur maupun dana hibah pemerintah.
Dengan begitu juga, pesantren bisa membangun lapangan pekerjaan bagi alumni dan masyarakat umum. Di Dalwa, santri yang masih proses ngaji diniyah dilarang terlibat dalam operasional bidang-bidang usaha. Santri diminta fokus kepada proses belajar yang ada di pesantren.
Dalwa sendiri merupakan pesantren yang didirikan pada tahun 1981. Lokasi kampus Dalwa sendiri berada di dalam lingkungan Pesantren Darullughah Wadda'wah (Dalwa). Sementara semua mahasiswanya diwajibkan menjadi santri di Pesantren Dalwa.
Selain keberhasilannya dalam pengelolaan bisnis, Dalwa memiliki keunggulan lain, yakni penguasaan para santrinya akan bahasa Arab. Terdapat sekitar 7.450 santri putra dan putri, 70 di antaranya santri dari Malaysia, 50-an santri dari Kamboja dan beberapa santri dari Rohingya, Singapura, Srilanka, Brunei Darussalam, dan Australia.
"Diharapkan setelah wisuda nanti mahasiswa Unhasy bisa menjadikan pesantren sebagai lembaga pendidikan, dakwah sekaligus pemberdayaan masyarakat," tambah pria asal Mojokerto ini.
Lebih lanjut, Ustadz Faishal menjelaskan kemandirian sebenarnya bukan hal baru dalam pesantren. Sebab pesantren ini sendiri telah berdiri jauh sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945. Saat itu tak ada bantuan dari pemerintah namun pesantren tetap bisa bertahan.
Seperti Dalwa, santri yang belajar agama di sini tidak semuanya harus membayar penuh. Ada yang mendapat diskon 100 persen, 50 persen atau 30 persen, tergantung kesepakatan dengan pengasuh dan wali santri.
“Karena tujuan utama adalah dakwah,” jelasnya.
Dalam kunjungan ini, mahasiswa Unhasy juga melakukan diskusi tata kelola pesantren menggunakan model dua arah dengan pengurus pesantren. "Dalwa sangat menginspirasi dalam hal kemandirian pesantren, ini titik poinnya. Semoga ada mahasiswa Unhasy yang bisa meniru dalam kemandirian ekonomi lembaga," tutupnya.
Ikut hadir serta Direktur Pascasarjana Unhasy, H Imam Sukardi dan Pembantu Rektor II Unhasy, H M Muhksin Ks. Tamu dari Unhasy ini disambut oleh Pengasuh Pesantren Dalwa Habib Zein Hasan Baharun, Wakil Rektor II Ini Dalwa, Ustaz Imaduddin, dan jajaran utama Ini Dalwa.
Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Muchlishon
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua