Hadiri Haul Raden Fattah, Wagub Jateng Ajak Generasi Muda Perkuat Persatuan
Jumat, 7 Februari 2020 | 03:30 WIB
Wagub Jateng H Taj Yasin Maimoen menghadiri Haul Agung Ke-517 Raden Fattah Demak (Foto: NU Online/Siddiq S)
Abdul Muiz Cholil
Kontributor
Demak, NU Online
Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen meminta generasi muda Indonesia, termasuk di Demak untuk selalu menjaga persatuan bangsa, dan tidak mengotori pikiran dengan sifat iri dan fanatik pada suatu golongan.
"Panjenengan semua inilah penerus bangsa, jangan sia-siakan dan kotori pikiran dengan sifat iri dan fanatik pada golongan. Wis ora wayahe muncul ego kelompok, ego daerah, apalagi ego OPD," ujarnya saat memberi sambutan pada pengajian umum Haul Agung ke-517 Sultan Raden Fattah di Alun-alun Masjid Agung Demak, Jawa Tengah, Kamis (7/2) malam.
Gus Yasin, sapaan akrabnya menilai, sekarang saatnya pemerintah dan semua komponen masyarakat mempererat persaudaraan dan memperkuat persatuan. Sebab, dengan kesatuan dan persatuan semua elemen masyarakat, maka bangsa bisa membangun dan menciptakan sekaligus menunjukkan kepada dunia sebagai negara rahmatan lil alamin.
"Bangsa kita menjadi contoh dunia sebagai negara mayoritas muslim yang rukun dan damai. Terlebih menjelang Pemilu serentak seperti sekarang, kita tunjukkan Indonesia sebagai bangsa yang toleran dan saling menghormati," bebernya.
Di hadapan Bupati Demak M Natsir, Wakil Bupati Demak Joko Sutanto, para ulama, Forkopimda, serta ribuan umat Islam, putra ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu menjelaskan, Kabupaten Demak memiliki tokoh pemimpin sekaligus ulama yang patut diteladani oleh semua, yakni Raden Fattah yang dikenal dengan sebutan Sultan Fattah
"Kita harus bangga di Jawa Tengah banyak memiliki makam auliya, sehingga banyak ajaran-ajaran dan tuntunannya masih dilakukan dan ditiru oleh masyarakat muslim hingga saat ini, termasuk keteladanan Raden Fattah ini," ungkapnya.
Bupati Demak M Natsir mengatakan, Raden Fattah sebagai raja Islam pertama di Tanah Jawa, merupakan salah satu umara yang ulama. Artinya, mampu memposisikan diri sebagai pemimpin sekaligus sebagai ulama.
"Yang harus kita lakukan sekarang adalah menjaga kesatuan, memgembangkan kerukunan, dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat," katanya.
Selain itu, bupati berharap peran ulama dalam kehidupan bermasyarakat di era milenial dan kemajuan teknologi informasi seperti sekarang ini. Dia mengajak ulama bersama-sama melakukan langkah nyata dalam membentuk sikap da pola pikir umat sesuai ajaran agama, sehingga kemampuan spiritual masyarakat semakin baik.
"Tidak kalah penting sikap saling menghargai dan menghormati serta kerukunan umat beragama senatiasa dikembangkan, sehingga suasana Demak yang kondusif dapat selalu kita pertahankan," terangnya.
Sebelum mengikuti pengajian umum, Gus Yasin didampingi Bupati dan Wakil Bupati Demak, Forkopinda, serta pejabat terkait lain, mengikuti kirab dari Pendapa Bupati Demak menuju Makam Sultan Fattah, di Kompleks Masjid Agung Demak.
Selanjutnya, Pembacaan Asmaul Husna, Yasin, dan Tahlil oleh pelajar SD MI di sekitar Masjid Agung Demak (3/2), Mudarasah Al-Qur’an Binnadlar santri pesantren se-Kabupaten Demak (3/2), Pengajian selasanan (4/2), Mudarasah Al-Qur’an Binnadlar pelajar MTs, MA, SMA, dan SMK Demak Kota (4/2) pagi, Mudarasah Al-Qur’an bil Hifdhi santri Pesantren Al-Qur’an se-Kabupaten Demak (4/2)malam.
Pewarta: Abdul Muis
Editor: Aryudi AR
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua