Hari Santri, GP Ansor Pamekasan Bertekad Cetak Pengusaha Baru
Ahad, 20 Oktober 2019 | 02:30 WIB
Suasana Talkshow Santri Bukan Basa-Basi di Café 9 PCNU Pamekasan, Sabtu (20/10) malam. (Foto: NU Online/Hairul Anam)
Hairul Anam
Kontributor
Pamekasan, NU Online
Kader dan pengurus GP Ansor harus berdaya dalam bidang ekonomi. Jangan mau selalu menjadi objek bisnis. Namun, mesti hadir sebagai pengusaha yang muaranya dapat melahirkan pemberdayaan umat.
Demikian ditegaskan Ketua PC GP Ansor Kabupaten Pamekasan, Syafiuddin saat menjadi pemateri dalam Talkshow Santri Bukan Basa-Basi di Café 9 PCNU Pamekasan, Sabtu (20/10) malam.
Menurut Wakil Ketua DPRD Pamekasan ini, kader Ansor harus bisa berwirausaha agar mandiri sehingga dalam menjalankan tugas dan kegiatan Ansor, bisa fokus, tak perlu direcoki oleh oleh proposal dan sebagainya.
“Kita bertekad mencetak pengusaha baru dari kader dan pengurus Ansor. Kader dan pengurus yang punya usaha sudah kita ikutsertakan dalam pelatihan UKM Jawa Timur,” ungkap Syafi, panggilan akrab Syafiuddin.
Melalui talkshow yang mengangkat tema Menata Wirausaha Pasca Nyantri itu, Syafi berharap dapat menggali potensi dan mencari solusi bagaimana bisa melahirkan wirausahawan dan pengusaha muda baru di kalangan pemuda Ansor.
Sebagai Ketua PC GP Ansor Pamekasan, pihaknya berkomitmen agar tahun depan harus lahir pengusaha-pengusaha Ansor di berbagai kecamatan dan desa se-Kabupaten Pamekasan. Diakuinya, pemerintah Kabupaten Pamekasan hari ini betul-betul punya misi yang luar biasa yang harus disambut baik guna melahirkan pengusaha muda.
“Pemkab mencanangkan program mencetak 10 ribu pengusaha muda baru. Tentu Ansor menjadi mitra terbaik pemerintah bagaimana bisa menggandeng, bisa menggunakan APBD Kabupaten Pamekasan. Dan Ansor menjadi organisasi terpenting untuk melahirkan pengusaha-pengusaha baru itu,” tegas Syafi yang disambut gemuruh tepuk tangan peserta yang terdiri dari Pengurus PAC GP Ansor di 13 kecamatan se-Pamekasan.
Menurut Syafi, pangsa pasar GP Ansor luar biasa. Bahkan, kalau nanti ada produk yang dilahirkan dari pemuda Ansor atau bahkan kader NU sekalipun, cara memasarkannya gampang. Kelemahannya sejauh ini di packhing dan branding.
“Kader muda NU yang kerap diidentikkan dengan lusuh, itu dulu. Kita kerap menjadi konsumen. Kita menjadi objek bisnis atau waralaba yang dilakukan orang lain. Di bawah kepemimpinan saya ke depan, harus lahir pengusaha untuk kita fasilitasi. Saat ini PC GP Ansor Pamekasan punya binaan 8 pengusaha yang bertekad memberikan warna tersendiri dalam bisnis atau usaha yang menyejahterakan umat di negeri ini,” tukasnya.
Talkshow itu sendiri digelar dalam rangka menyemarakkan Hari Santri 2019.
Kontributor: Hairul Anam
Editor: Aryudi AR
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua