Jakarta, NU Online
Peringatan Harlah ke-93 NU tidak hanya dilakukan di tingkat pusat oleh PBNU, namun juga di berbagai wilayah di Indonesia. Di Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah, Nahdliyin sempat mencuri perhatian warga. Pasalnya PAC GP Ansor Cilongok mengadakan kirab Harlah NU dengan menggunakan sepeda gowes mengelilingi 20 desa se-Kecamatan Cilongok.
Yanuar Reza selaku ketua tim Peringatan Harlah NU mengatakan kegiatan ini sengaja dilaksanakan dengan cara berbeda dengan tahun sebelumnya. "Kami khususkan kegiatan kirab ini menggunakan sepeda mountainbike, mengingat rute dan medan yang sangat ekstrem," katanya pada hari pelaksanaan, Kamis (31/1).
Ia menjelaskan tim inti kirab berjumlah 32 gowesor dan goweser. Gowesor dan Goweser adalah julukan bagi kader Ansor Banser yang hobi bersepeda. Selain itu terdapat 18 tim cadangan. Kirab dimulai dari Komplek Perguruan Ma'arif NU. Kegiatan dihadiri oleh MWC NU Cilongok, Camat, Kapolsek, Danramil, Kepala Madrasah, guru karyawan dan 930 siswa siswi SMP dan MTs Ma'arif NU 1 Cilongok.
Reza menambahkan jarak tempuh sekitar 55 kilometer dengan medan berupa tanah perbukitan, ditambah jalan yang rusak. Panitia juga menentukan pos yang dijadikan tempat istirahat yaitu Pos I (MI Ma'arif Batuanten), Pos II (MI Ma'arif Panusupan), Pos III (MI Ma'arif Sudimara), Pos IV (MI Ma'arif Pageraji), Pos V (MI ), Pos VI (Kalisari), Pos VII (MA Ma'arif Rancamaya), Pos VIII (MI Ma'arif Gununglurah). Adapun titik akhir adalah di Pesantren Darussalam.
Hal menarik yang menambah semangat para peserta adalah antusiasme masyarakat yang begitu tinggi. "Di setiap wilayah yang kami lewati kerumunan masyarakat begitu banyak," kata Yanuar.
Sementara itu, Ischak Chasan, ketua PAC GP Ansor Cilongok menambahkan peringatan Harlah ke-93 NU bukan hanya kirab. Pada malam hari sebagai puncak acara mereka mengadakan Istighotsah Kebangsaan dan Refleksi Harlah NU, dengan tema Menumbuhkan Semangat ke-Indonesia-an. Acara menghadirkan Ustadz Mustholih dari MWC NU Cilongok.
Harlah NU ala Pelajar Tambora, Jakbar
Sementara itu, pada Jumat (1/2), PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Tambora, Jakarta Barat memperingati harlah di Sekretariat IPNU-IPPNU Tambora Jl Pekapuran III, Tanah Sereal, Tambora.
Agus Maulana, ketua PAC IPNU Tambora menyampaikan sebagai seorang pelajar, kita harus teguh menjalankan syariat Islam dan mengamalkan ajaran ahlus sunnah wal jamaah di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan sekolah dengan sebaik-baiknya.
Muhammad Muhadzab, ketua PW IPNU DKI Jakarta mengimbau agar peringatan harlah NU tersebut tidak hanya sebuah seremonial semata. "Yang lebih penting dari itu, kita harus mengerti histori dari NU itu sendiri, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari," pungkasnya.
Sekretaris Camat Tambora, H Naman Setiawan yang hadir pada kesempatan tersebut mengatakan IPNU-IPPNU Tambora harus berperan aktif mengawal program Jam Belajar Masyarakat dan program Ini Kampung. Ia juga mengajak para pelajar NU Tambora untuk terus meningkatkan kualitas keilmuan, baik ilmu umum ataupun ilmu agama.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Ketua MWC NU Tambora dan jajaran dewan pembina IPNU-IPPNU Tambora. Kegiatan berjalan dengan lancar dan diakhiri dengan tausiyah dan pemotongan tumpeng.
Tapak Tilas ke Tebuireng
Pada tanggal 27-31 Januari 2019, Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Universitas Pendidikan Indonesia melaksanakan kegiatan Ziarah Auliya dan Rihlah Pesantren. Makam Walisongo, Kiai Kholil Bangkalan, dan Pesantren Tebuireng menjadi destinasi yang dikunjungi oleh 48 peserta ziarah dan rihlah itu. Peserta terdiri dari kader dan jamaah KMNU UPI yang didampingi oleh Pembina KMNU UPI yaitu Achmad Samsudin selaku dosen UPI dan Ustadz Azzy Hisan, selaku pengurus NU Kota Bandung.
Menurut Ketua KMNU UPI, M Irfansyah Maulana, selain tabaruk kepada para aulia, program kerja Departemen Pendidikan dan Kebudayaan KMNU UPI ini dilaksanakan sebagai media motivasi kepada kader KMNU UPI untuk meneladani perjuangan para aulia yang mengajarkan Islam dengan maidzoh hasanah dan melestarikan budaya Nusantara yang bernuansa islami sebagai media dakwah.
Dalam momentum Harlah ke-93 NU pada 31 Januari 2019 ini, KMNU UPI menyambangi Pesantren Tebuireng di akhir destinasi. Anggota rombongan bersama-sama ziarah ke makam Hadrastusyaikh KH Hasyim Asyari, KH Wahid Hasyim, dan KH Abdurrahman Wahid.
"Selain itu, kami bersilaturahim dengan para pimpinan pondok melalui sharing discussion mengenai sistem pembelajaran dan sejarah berdirinya Pesantren Tebuireng serta diakhiri dengan kunjungan ke Museum Islam Indonesia yang baru diresmikan beberapa waktu yang lalu," kata Ketua Pelaksana Ruby Supandi yang merupakan mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab FPBS UPI ini.
Di Aula Gedung, KH M Yusuf Hasyim Pesantren Tebuireng, rombongan KMNU UPI diterima secara langsung oleh Mudir Bidang Pembinaan Pondok KH Lukman Hakim, Mudir Madrasah Muallimin KH. Su'udi, dan Kepala Pondok Putra KH Iskandar.
KH Lukman Hakim menyampaikan bahwa kader KMNU UPI yang notabene nantinya akan bertugas sebagai pendidik memiliki tanggung jawab moral besar dalam mendidik para muridnya untuk memiliki karakter diri seperti Nahdliyin yang moderat, manut pada guru, hormat pada orang tua, serta mencintai bangsa dan negaranya.
Melalui kegiatan tersebut, diharapkan agar para kader senantiasa bersemangat dalam menyebarkan paham Aswaja Annahdliyah di lingkungan kampus dan masyarakat, serta harakah, fikrah, dan amaliyah para kader dapat meneladani apa yang para muassis NU ajarkan. (Tio Alamsyah/S Nia/Kendi Setiawan)