Bogor, NU Online
Pengurus DKM Masjid Jami Al Hikmah Tugu Kelapa Dua, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat menggelar peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW dan haul kedelapan almarhum Habib Hamid bin Alwi bin Hud Alattas, Jumat (12/3).
Kegiatan tersebut diadakan usah shalat Jumat, diawali dengan ziarah kubro di makam yang terletak tak jauh dari kompleks Masjid Jami Al Hikmah. Dzikir, tawasul, dan ziarah dipimpin langsung oleh Habib Hud bin Muhammad Bagir Alattas, Habib Ali bin Zein Al Kaff dan KH Syihabuddin Ahmad Rais Syuriyah PCNU Kota Depok.
Ketua Panitia Haul, Ustadz Sholahuddin mengemukakan pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk mengenang kiprah dan perjuangan Habib Hamid Alattas yang selama ini patut dijadikan teladan bagi umat Islam.
"Kegiatan haul ini diadakan sebagai majlis silaturahim alumni, para murid-murid Habib Hamid Alattas, untuk mengenang kiprah perjuangan beliau. Hanya untuk tahun ini dikemas dalam suasana yang berbeda dari tahun sebelumnya," kata Ustadz Sholahuddin.
Dirinya menjelaskan alasan panitia mengadakan haul Habib Hamid dalam suasana yang berbeda dan tidak mengundang khayalan umum, hanya terbatas untuk internal. Tetapi, banyak alumni dani murid-murid almarhum yang datang dari berbagai daerah di Jabodetabek.
"Betul, biasanya yang hadir tak bisa hanya di Masjid Jami Al Hikmah, karena yang datang dari berbagai daerah, mengingat kiprah perjuangan Habib Hamid yang berdakwah bukan hanya di Nusantara, tetapi hingga ke beberapa negara Singapura, Malaysia. Dan tahun-tahun lalu mereka berdatangan," ujar Ustadz Sholahuddin yang juga Ketua MWCNU Cimanggis.
Habib Hamid Alattas dikenal juga sebagai penasehat PBNU di masa almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Kiprahnya selama ini sangat dirasakan oleh para murid, seperti Prof H Murodi, Guru Besar Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
"Guru saya Habib Hamid Alattas yang terhormat dan mulia. Berkat beliau saya bisa menjadi seperti sekarang. Dari beliau, saya memperoleh ilmu pengetahuan keagamaan, terutama yang menjadi spesialisasi saya, bidang Sejarah Islam," ujar Prof Murodi.
Sewaktu di Pondok Pesantren Al-Masyhad, Cijurai, Sukabumi, Jawa Barat, lanjut Prof Murodi, waktu itu sekira tahun 1970, dirinya mengaji Kitab Tarikh al-Thabary. "Dan kembali saya kaji saat menulis disertasi tahun 2004. Terima kasih Al-Habib Hamid bin Alwi bin Hud al- Attas. Allahummaghfirlahu...Al-Fatihah," ungkapnya.
Sementara itu, Ustadz Nanang, pengurus DKM Masjid Jami Al-Hikmah menambahkan, Habib Hamid Alattas yang pernah menjadi A'wan PBNU tersebut mempunyai kelebihan yaitu sangat istiqamah berdakwah. "Ketika almarhum sakit sebelum menjelang wafatnya, tetap hadir dalam mengisi pengajian rutinnya di wilayah Depok," kata Ustadz Nanang.
Habib Hamid Alattas ulama yang berwawasan luas
Habib Hamid bin Alwi bin Hud Alattas adalah satu dari sedikit Habib yang toleran, pro persatuan, egaliter, dan tidak suka menonjolkan diri, meski berilmu dan berwawasan serta punya pengaruh luas.
Ia adalah seorang pemuka agama Islam di Indonesia yang berdakwah ke berbagai daerah untuk menyerukan pentingnya Persatuan Islam demi Islam yang satu.
Habib Hamid bin Alwi bin Hud Alattas memiliki akhlak yang baik dan sangat rendah hati, menjauhkan diri dari kepopuleran dan penampilan, sekalipun beliau memiliki tempat terhormat di dalam hati orang banyak.
Habib Hamid bin Alwi bin Hud Alattas lahir di Manjopai, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, pada tanggal 27 Juli 1933. Ia putra dari Syarifah Rugayyah yang tidak lain putri daripada Habib Alwi bin Abdullah Bin Sahl (Puang Towa). Habib Hamid bin Alwi bin Hud Alattas adalah putra kelima dari tujuh bersaudara.
Masa kanak-kanaknya banyak yang menggambarkan bahwa ia adalah anak yang sangat aktif dan tekun. Karenanya banyak orang yang suka kepadanya, termasuk KH Muhammad Thahir Imam Lapeo, pemuka agama saat itu.
Menurut penuturan Kiai Hasan Syadzili, salah satu muridnya yang saat ini sebagai ketua Yayasan Baitul Ihsan Nusantara di Bogor, Habib Hamid pindah dan berdakwah ke Jawa Barat tepatnya pada tahun 1960-an. Salah satu hasil dari ketekunannya adalah mendirikan Pondok Pesantren Al Masyhad di Cijurey, Sukabumi, Jawa Barat pada tahun 60-an dan masih aktif sampai sekarang.
Kegigihannya dalam berdakwah di Provinsi Jawa Barat membuahkan hasil dengan banyaknya kiai-kiai besar di Jawa Barat. Selain itu juga banyak alumni Al Masyhad yang mendirikan dan menjadi pengasuh pondok pesantren, seperti kiai Yusuf Salim Faqih pondok pesantren Baitul Arqom di Bandung, KH Damanhuri Pesantren Al Karimiyah di Depok, Habib Abu Bakar bin Hasan Alattas Az Zabidi, Prof Murodi Guru Besar UIN Jakarta, dan juga KH Abdul Bashit di Parung Bogor.
Pada hari Kamis tanggal 6 Juni 2013 bertepatan dengan 27 Rajab, Habib Hamid Alattas mengembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 23.45 WIB.
Kontributor: Abdu Hakim
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua